SURABAYA-Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) beserta kepengurusan daerahnya terus melakukan sosialisasi ke pasar-pasar untuk kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Hatta. Selain sosialisasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memantau kenaikan harga menjelang bulan suci Ramadan.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Tino Rahardian, agenda ini merupakan bagian dari "Program Pedagang Sapa Pemilih untuk Kemenangan Prabowo-Hatta" yang telah di deklarasi kan pada 21 Juni 2014 lalu di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Ikappi memiliki tanggung jawab untuk melaukan sosialisasi kepada pedagang agar mereka memahami bahwa pasangan Prabowo-Hatta memiliki komitmen yang jauh lebih besar untuk melindungi pasar tradisional walau jauh dari polesan citra," tutur Tino lewat siaran pers yang diterima metrosuryanews.com
Dalam agenda konsolidasi pedagang Jawa Tengah dan seluruh pengurus Ikappi yang dihadiri lebih dari 1.000 pedagang, Ketua Umum DPP Ikappi Abdullah Mansuri mengintruksikan kepada seluruh pedagang di Indonesia untuk bekerja keras melakukan sosialisasi untuk kemenangan Prabowo Hatta. "Bagi pasar-pasar yang telah kami advokasi selama bertahun-tahun ini, saya tidak meminta sepeser pun dari advokasi yang kami lakukan. Saya sekarang hanya meminta para pedagang untuk bangkit dan berjuang agar pedagang lebih baik ke depan," kata Abdullah Mansuri.
Menurut pengurus Ikappi, Prabowo-Hatta berkomitmen melibatkan pedagang dalam setiap proses kebijakan strategis yang akan berefek langsung pada pedagang dan pasar tradisional. Ini menjadi poin penting bagi Ikappi , karena selama ini pedagang selalu menjadi pihak yang dirugikan oleh banyak kebijakan yang tidak melibatkan pedagang.
"Ikappi tidak ingin kasus yang terjadi di Solo saat Jokowi menjabat sebagai wali kota terjadi juga di kota dan kabupaten lain di Indonesia. Ketika itu, banyak pasar yang dibangun namun keterlibatan pedagang minim, sehingga pasar tersebut sepi dan kosong. Contohnya Pasar Pucang Sawit dan Pasar Pangung Rejo. Pak Jokowi mungkin bisa bangun pasar, tapi Jokowi gagal dalam melindungi dan mengelola pasar tradisional. Ini fakta yang bisa kita saksikan sendiri. Contoh lain Pasar Senen di Jakarta yang ludes terbakar," ungkap Tino.
Reporter : M Nazar
0 komentar:
Posting Komentar