BANDUNG-Tersangka pembunuh kakak-beradik anak dari perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ternyata pembantu rumah tangga perwira tersebut, yang tinggal serumah di Jalan Gudang Utara, Kota Bandung, Jawa Barat.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Polisi Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Polisi Mashudi. "Kami pastikan pelakunya itu adalah Saudara Acim, pembantu," kata Mashudi di Bandung, Jumat (27/6).
Ia menjelaskan, kesimpulan tersebut berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan otopsi terhadap jenazah Acim (30 tahun) oleh Tim Mabes Polri dan Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung.
Bukti lainnya, lanjut dia, dari hasil pemeriksaan sidik jari pada linggis yang digunakan pelaku untuk membunuh korban Praja (17 tahun) dan tali tambang yang dipakai Acim untuk mencekik korban Aura (13 tahun). "Darah yang ada di jasad Acim identik dengan darah Pr (korban Praja). Sidik jari pada tali itu adalah sidik jari tangan Acim," katanya.
Pelaku setelah membunuh dua anak itu, kata Mashudi, diduga langsung bunuh diri dengan menggantungkan diri di tangga rumah. Dugaan bunuh diri itu, lanjut dia, berdasarkan hasil kajian terhadap jasad pelaku yang tidak ditemukan bekas kekerasan serta ciri-ciri gantung diri, yakni keluar lendir dari hidung warna kuning dan terdapat kotoran di duburnya. "Pelaku sendiri gantung diri," kata Mashudi.
Sebelumnya, pembunuhan di rumah komplek TNI AD itu diketahui pada Ahad lalu (22/6). Kedua korban ditemukan tergeletak dalam keadaan meinggal dunia dalam rumah dan pembantunya tewas menggantung. Kedua korban itu merupakan anak dari seorang perwira TNI, Letnan Kolonel R Rudi Martiandi D yang bertugas Korem Solo, Jawa Tengah.
Anak perwira itu tinggal di Bandung dengan seorang pembantu yang mengurus semua kebutuhan rumah tangga di rumah tersebut.
Reporter : Gison Mahendra
0 komentar:
Posting Komentar