Sangsi Bagi Pelajar Tawuran

Jakarta - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA), Linda Amalia Sari Gumelar meminta pihak sekolah harus memberikan sanksi yang lebih tegas kepada siswa yang terlibat tawuran sebagai efek jera. "Peraturan peraturan yang ditandatangai para siswa itu bisa
menjadi dasar agar para siswa melakukan hal yang dianggap wajar sebagai pelajar," kata Linda
seusai upacara bendera di SMAN 6 Jakarta, Senin (8/10) pagi.

Menurut Linda, para siswa akan segan melakukan tindakan yang melanggar karena mengetahui rambu-rambu sekolah dan sanksi yang akan dijatuhakan sebelum berpatisipasi belajar di dalam sekolah tersebut.

"Ada peran sekolah yang mendorong agar siswa melakukan tindak selayaknya pelajar," ungkap Linda.

Yang jelas, sambung Linda, penerapan sanksi kepada siswa bukan seperti algojo. Pihak sekolah juga harus menimbang tindakan yang dilakukan pelajar tersebut. "Apakah diberi skors atau dikeluarkan," ujar alumni SMAN 6 Jakarta angkatan 1969 tersebut. 

Tak hanya itu, dalam pidatonya Linda selaku pembina upacara minta kepada seluruh pelajar, pemuda dan masyarakat untuk masing-masing saling instrospeksi diri, selalu menanamkan cinta tanah air, dan apa yang dilakukan selalu untuk kepentingan bangsa,

Dalam acara tersebut, Linda yang juga alumnus SMAN 6, juga menyematkan pin bertuliskan ‘Stop Kekerasan dan Intimidasi’ kepada perwakilan siswa SMAN 6 dan berharap tidak terjadi lagi aksi tawuran dikalangan pelajar.

Perempuan 00.49