JAKARTA-Masalah seputar kebobrokan alat transportasi
Transjakarta terus terkuak. Sejak alat transportasi umum ini diluncurkan dua tahun lalu, tercatat sudah 15 peristiwa busway terbakar, dimana yang terakhir adalah musibah terbakarnya bus Transjakarta pada Kamis (28/8) pagi di Halte Al Azhar, Kebayoran Baru.
Banyaknya bus Transjakarta yang bermasalah ini menjadi perhatian serius anggota DPRD DKI, M Taufik.
Ketua DPD DKI Partai Gerindra ini bahkan mempertanyakan kelanjutan proses penyidikan Kejaksaan Agung terhadap kasus korupsi Transjakarta yang saat ini seakan berhenti begitu
saja.
"Dengan kejadian lagi busway yang terbakar berarti kan tambah bukti lagi bahwa bus-bus yang diimpor dari Cina itu nggak beres. Kejagung harus
tuntaskan kasus ini," ujar Taufik, di Balaikota, Jumat (29/8).
Selain menyoroti kasus korupsi
Transjakarta yang ditangani Kejaksaan Agung, Taufik juga berencana untuk membentuk Pansus Transjakarta untuk
melakukan audit, investigasi dan
pengusutan.
"Sudah belasan kali kejadian busway yang terbakar, padahal usia kendaraan-kendaraan itu
baru dua tahun," katanya.
Taufik mengatakan, dalam waktu dekat ini. "Sudah banyak dukungan dari anggota dewan untuk membentuk pansus busway. Paling lambat dua
minggu lagi, setelah penetapan
penempatan komisi," tegas Taufik.
Lebih lanjut Taufik mengatakan
pembentukan pansus busway ini
sudah menjadi keharusan, mengingat sejauh ini masyarakat pengguna busway sudah sangat banyak.
"Kalau ini dibiarkan maka tidak ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat pengguna busway. Makanya harus ada tindakan. Kalau tidak, publik tidak akan percaya bisa
aman naik busway," katanya.
Sejalan dengan itu, pemprov DKI
Jakarta pun sudah cukup banyak membuat program yang tujuannya agar masyarakat beralih ke transportasi umum seperti busway ini. Namun jika sarananya tidak menjamin
keselamatan maka akan sia-sia
saja.
"Kan sayang, pimpinan DKI sudah gembar-gembor agar jangan pakai mobil pribadi, lalu tarif parkir dinaikkan, tapi busway baru dua tahun sudah limabelas kali kebakar," pungkas Taufik. Wendy
0 komentar:
Posting Komentar