"Anggaran untuk jalan mulai dari perbaikan, pembangunan baru sampai pemeliharaan idealnya sampai September ini sudah mencapai 65 persen, akhirnya jika dana untuk jalan ini tidak terserap maka harus dikembalikan lagi ke kas daerah," kata Agus.
Menurut dia akibat minimnya anggaran yang terserap tersebut banyak jalan yang terbengkalai seperti rusaknya semakin parah dan minimnya perbaikan apalagi jika dilihat dari anggaran yang baru terserap sekitar 17 persen maka sudah barang tentu belum ada pembangunan untuk jalan baru.
Lebih lanjut, minimnya anggaran yang digunakan itu sebagai barang bukti kurangnya perencanaan yang dilakukan oleh dinas terkait yang salah satunya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, seharusnya sebelum anggaran untuk jalan di APBD disahkan perencanaannya sudah matang.
Saat sudah disahkan maka anggaran tersebut tepat sasaran dan langsung bisa digunakan sesuai dengan perencanaan dan pengerjaannya, tidak terburu-buru di akhir tahun akibatnya minimnya penyerapan untuk jalan tersebut, katanya.
"Kami juga sangsi anggaran itu pada akhir tahun bisa terserap hingga 100 persen karena sampai saat ini juga anggaran yang terserap belum sampai 20 persen," tambahnya.
Agus mengatakan panjang ruas jalan yang berstatus milik kabupaten mencapai 1.500 kilometer lebih dari panjang jalan tersebut, 18 persennya dalam kondisi baik, 30 persen rusak sedang, sisanya rusak berat.
Seharusnya melihat kondisi jalan yang seperti ini anggaran tersebut bisa cepat terserap minimalnya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan.
Sementara, Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sukabumi Hendar Darsono mengatakan sudah dua tahun terakhir APBD diprioritaskan untuk insfrastruktur salah satunya adalah perbaikan jalan.
Ia mengatakan agar beban biaya daerah tidak terlalu besar pemerintah setempat bisa mengusulkan ke Pemprov Jabar untuk meningkatkan status jalan kabupaten menjadi jalan provinsi. Sehingga dengan demikian beban yang dipikul Kabupaten Sukabumi untuk jalan ini bisa berkurang.
Foto : Perbaikan Jalan di Sukabumi
Rep : Revianda
0 komentar:
Posting Komentar