728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Rabu, 14 Mei 2014

Kinerja Tunas Mandiri Finance Duren Tiga Seperti Preman

JAKARTA-Cara-cara biadab dan keparat dilakukan oleh perusahaan pembiayaan yang menjadi anak perusahaan Bank Mandiri, Tunas Mandiri Finance  Cabang Duren Tiga, Jakarta Selatan. Mereka mempekerjakan penagih utang yang menggunakan cara-cara kriminal dan tak beradab.

Awalnya, pada Senin lalu (12/5), penagih utang dari Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga mendatangi PT Nucleus Media Indonesia, dengan alasan sebuah mobil Toyota Avanza yang dibeli PT Nucleus secara angsuran belum dibayar cicilannya selama tiga bulan.

“Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga menugaskan tenaga penagih utang yang dikoordinasi oleh Belion E Kastan. Dia meminta kami untuk ke kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga. Karena kami telah melakukan pembayaran secara rutin setiap bulan, kami bersedia pergi ke sana. Saya dan teman pun berangkat ke kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga. Di tengah jalan, teman saya mengusulkan agar bukti setoran pembayaran yang ada di rumah saya diambil dulu.  Tapi, para penagih utang Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga melarang. Di tengah jalan, di Jalan Layang Tendean, mobil kami dikepung. Ada sepuluh orang yang mengerumuni . Kunci mobil kami diambil mereka. Saya disuruh keluar dan disuruh pindah ke bangku belakang. Belion yang kemudian menyetir mobil sambil membentak-bentak saya dan teman saya,” ungkap pihak PT Nucleus.

Sesampai di Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga, pihak PT Nucleus meminta penjelasan dari staf di sana. “Namanya Amanih. Tapi, karena memang kami tak membawa bukti setoran, pihak Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga memaksa untuk menahan mobil kami atau memberikan jaminan Rp 10 juta, yang akan dikembalikan bila kami membawa bukti pembayaran. Tapi, pengembaliannya uang itu kata mereka nanti akan dipotong Rp 4,5 juta, sebagai biaya penarikan mobil dan pembayaran cicilan

selanjutnya. Padahal, cicilan selanjutnya belum lagi jatuh tempo. Akhirnya, kami bernegosiasi ke Belion untuk membayar Rp 4,5 juta saja asalkan mobil kami tidak ditahan dan uang itu akan dikembalikan bila kami sudah menyerahkan bukti pembayaran. Pihak Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga sepakat. Kami bayar saat itu juga, Rp 500 ribu tunai dan yang Rp 4 juta ditransfer lewat m-banking. Buktinya ada,” ungkap pihak PT Nucleus.

Esok harinya, Selasa (13/5), pihak PT Nucleus pun mendatangi kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga untuk memperlihatkan bukti setoran cicilan mobil itu. “Kami menemui Ibu Amanih lagi dan menyerahkan bukti-bukti setoran itu. Kami juga meminta uang Rp 4,5 juta yang kami berikan sebelumnya dikembalikan. Lalu, apa jawaban Ibu Amanih? Katanya, pihak  Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga todak bisa melakukan pengembalian itu karena sudah bukan tanggung jawab mereka lagi, karena sudah diserahkan ke agen penagih utang mereka. Saya pun lalu mengontak Belion untuk menanyakan uang yang Rp 4,5 juta itu, tapi saya mendapatkan jawaban yang tidak menyenangkan dari dia, yang sms-nya masih saya simpan sebagai bukti. Di akhir sms-nya, Belion mengakui ada kesalahan di tim Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga dan kami pun bikin janji untuk bertemu di kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga keesokan harinya, Rabu, 14 Mei, pukul 10.00,” tutur pihak PT Nucleus.

Rabu (14/5), pukul 09.59, Belion menelepon pihak PT Nucleus itu, meminta agar pertemuan kami di kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga diundur menjadi antara pukul 12.00 dan pukul 13.00.

“Saya menyanggupi.  Tapi, dia akhirnya datang pukul 16.30 sore. Sebelum dia datang, saya bertemu dengan Amanih dulu. Dari hasil pembicaraan dengan Amanih, pihak Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga tetap tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan belum ter-input-nya pembayaran dua bulan cicilan yang telah kami lakukan. Begitu pula ketika Belion datang. Dia awalnya tak mau mengembalikan uang itu. Tapi, kemudian, dia mengatakan, ia mau mengembalikan uang itu kalau mobil yang kami cicil itu mereka tahan. Akhirnya, saya katakan, kalau memang begitu, silakan ambil sendiri saja pihak Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga, karena kebetulan mobilnya sedang ada di Tebet, Jakarta Selatan. Karena, kebetulan, ketika ke kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga, saya berangkat dengan mobil teman.  Eh, Belion malah menahan mobil teman saya dan mengatakan mobil yang kami pakai itu baru bisa keluar dari kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga jika mobil yang kami cicil dikembalikan. Saya akhirnya menelepon pengacara kami. Setelah pengacara kami datang akhirnya mobil teman saya bisa dikeluarkan dari kantor Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga. Itu pun setelah adu mulut dengan para penagih utang itu dan mereka juga mau memukul pengacara kami. Untungnya, pengacara kami tidak terpancing emosinya,” ujar pihak PT Nucleus.


Selang sekitar satu setengah jam kemudian, mobil yang dicicil itu dan sedang diparkir di wilayah Tebet ada yang memecahkan kacanya. Tak diketahui siapa pelakunya. Namun, patut diduga, pelakunya adalah para penagih utang Tunas Mandiri Finance Cabang Duren Tiga. “Kami sekarang sedang melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan,” ujarnya.

Reporter : John Willy
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

1 komentar:

  1. Bagus lapor kan anjing preman klas tai itu kepolisi dan fbr biar di bunuh fbr anjing itu 2 semua itu ajing pakakai celana preman klelas anjing dan bakar kantor lising nya

    BalasHapus

Item Reviewed: Kinerja Tunas Mandiri Finance Duren Tiga Seperti Preman Rating: 5 Reviewed By: Unknown