JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyerahkan hasil penelusuran rekam jejak nama-nama calon menteri ke presiden terpilih Joko Widodo.
"Jadi benar tadi Pak Jokowi bertemu dengan pimpinan KPK pada pukul 20.30-21.15 WIB di kantor KPK," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat dihubungi Ahad (19/10) malam di Jakarta.
Menurut Johan, ada empat orang pimpinan KPK yang menemui Jokowi. "Ada Pak Abraham Samad, Pak Adnan Pandu Praja, Pak Zulkarnain dan Pak Bambang Widjojanto, tanpa Pak Busyro Muqoddas," tambah Johan.
Johan menambahkan bahwa pimpinan hanya bertemu dengan Jokowi tanpa didampingi tim transisi Jokowi. "Memang hanya Jokowi sendiri, karena nama-nama itu langsung diserahkan ke Jokowi," jelas Johan.
Ada dua agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut. "Agenda pertama adalah membahas nama-nama menteri yang dikirimkan oleh Jokowi untuk ditelusuri rekam jejaknya tersebut, dan agenda kedua mengenai pemberantasan korupsi pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla," ungkap Johan.
Sebelumnya, Kepala Staf Tim Transisi Rini Soemarno dan Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto terlihat mendatangi kantor KPK di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Rini dan Hasto mengaku diutus Jokowi untuk menyerahkan nama-nama calon menteri ke lembaga tersebut untuk diselidiki.
"Keterangan dari Bapak Johan Budi (juru bicara KPK), seluruh dokumen dari Jokowi sudah diterima dan akan ditindaklanjuti," kata Hasto.
Menurut sumber, selasa (21/10) alasan Jokowi menyerahkan profil calon menteri untuk dilihat jejak rekamnya kepada KPK dan PPATK adalah untuk ada alasan menolak calon menteri yang tidak dinginkan oleh Jokowi untuk menjadi menteri.
"Jokowi kan sulit untuk menolak calon menteri yang tidak diinginkanya, Dia (Jokowi) harus cari cara yang elegan untuk menolak calon menterinya dengan menggunakan tangan KPK" ujarnya.
Lanjutnya, Namun, politik balas budi kan tetap ada! cara Jokowi seperti ini akan membahayakan posisinya, coba bayangkan ada sekitar 200 calon menteri anggaplah berjasa menjadikan Jokowi Presiden, lalu mengerucut menjadi 30-40 Menteri!, sudah pasti camen yang tidak jadi akan kecewa dan menagih janjinya, sudah bisa dipastikan Jokowi akan mendapat serangan-serangan politik yang tak terbendung nantinya" pungkasnya.***
0 komentar:
Posting Komentar