TRENGGALEK - Demi menjaga kondusifitas jelang Pilkada Desember mendatang, Polres Trenggalek bersama instansi terkait terus lakukan persiapan kamtibmas guna terciptanya kondisi yang aman, tertib dan kondusif.
Menanggapi hal tersebut Kapolres Trenggalek mengundang sejumlah pimpinan perguruan pencak silat untuk duduk bersama dan berdiskusi dalam rangka membahas solidaritas dan kerukunan antar pesilat sebagai komponen pemersatu bangsa.
Bertempat di taman Mapolres Trenggalek, Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasetya, S.I.K, M.Hum mengatakan bahwa Polisi dan para pesilat (pendekar) perlu saling sinergi untuk mencari solusi bersama dari ancaman konflik saat agenda kegiatan perguruan silat berlangsung terutama pada bulan Suro ini.
"Trenggalek yang juga merupakan salah satu basis beberapa perguruan silat tersebut memang melangsungkan tradisi "sah-sahan" (pelantikan anggota baru) pada bulan Muharram ini. Oleh karena itu, kondusifitas haruslah tetap dijaga", ucapnya.
Menurut mantan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya ini, pertemuan yang dikemas dalam bentuk cangkrukan Polmas tersebut membuahkan sejumlah kesepakatan sebagai perwujudan dari paguyuban pencak silat.
"Kesepakatan itu antara lain, para pendekar harus turut mendukung semua program Polres Trenggalek dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, bersama-sama menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung dan saling menghormati serta jaga kerukunan antar perguruan silat," tandas Made.
Dengan melakukan pertemuan berkesinambungan tersebut diharapkan terjalin terus silaturahmi sekaligus menekan gesekan (konflik antar pengikut perguruan). Made menilai selama ini Kepolisian dan pihak terkait hanya terpaku dan fokus pada penindakan saat konflik sosial itu terjadi, bukan pada langkah preventif yang cenderung lebih efektif mencegah timbulnya ketidaktenteraman masyarakat tersebut.
"Diharapkan, dengan adanya paguyuban Polri dan perguruan silat ini segala permasalahan yang ada dapat dibahas dan dipecahkan bersama-sama dengan kepala dingin", pungkasnya.
Tak lupa diakhir pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Kapolres Trenggalek berpesan kepada para pendekar untuk bersama-sama basmi provokator yang ingin memecah belah persatuan antar perguruan. Serta mengingatkan tentang pentingnya keselamatan berlalulintas sebagai langkah untuk mengurangi jumlah angka kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia. (fal)
Sumber: Harian Pagi Memo Arema
Menanggapi hal tersebut Kapolres Trenggalek mengundang sejumlah pimpinan perguruan pencak silat untuk duduk bersama dan berdiskusi dalam rangka membahas solidaritas dan kerukunan antar pesilat sebagai komponen pemersatu bangsa.
Bertempat di taman Mapolres Trenggalek, Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasetya, S.I.K, M.Hum mengatakan bahwa Polisi dan para pesilat (pendekar) perlu saling sinergi untuk mencari solusi bersama dari ancaman konflik saat agenda kegiatan perguruan silat berlangsung terutama pada bulan Suro ini.
"Trenggalek yang juga merupakan salah satu basis beberapa perguruan silat tersebut memang melangsungkan tradisi "sah-sahan" (pelantikan anggota baru) pada bulan Muharram ini. Oleh karena itu, kondusifitas haruslah tetap dijaga", ucapnya.
Menurut mantan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya ini, pertemuan yang dikemas dalam bentuk cangkrukan Polmas tersebut membuahkan sejumlah kesepakatan sebagai perwujudan dari paguyuban pencak silat.
"Kesepakatan itu antara lain, para pendekar harus turut mendukung semua program Polres Trenggalek dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, bersama-sama menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung dan saling menghormati serta jaga kerukunan antar perguruan silat," tandas Made.
Dengan melakukan pertemuan berkesinambungan tersebut diharapkan terjalin terus silaturahmi sekaligus menekan gesekan (konflik antar pengikut perguruan). Made menilai selama ini Kepolisian dan pihak terkait hanya terpaku dan fokus pada penindakan saat konflik sosial itu terjadi, bukan pada langkah preventif yang cenderung lebih efektif mencegah timbulnya ketidaktenteraman masyarakat tersebut.
"Diharapkan, dengan adanya paguyuban Polri dan perguruan silat ini segala permasalahan yang ada dapat dibahas dan dipecahkan bersama-sama dengan kepala dingin", pungkasnya.
Tak lupa diakhir pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Kapolres Trenggalek berpesan kepada para pendekar untuk bersama-sama basmi provokator yang ingin memecah belah persatuan antar perguruan. Serta mengingatkan tentang pentingnya keselamatan berlalulintas sebagai langkah untuk mengurangi jumlah angka kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia. (fal)
Sumber: Harian Pagi Memo Arema
0 komentar:
Posting Komentar