SAMPIT-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sanggul Lumban Gaol mengatakan, mengambil langkah penetapan lokasi di Desa Ujung Pandaran, khususnya dikawasan wisata rawan terhadap abrasi. Pada radius tertentu akan ada pelarangan bagi warga untuk membangun atau masih tinggal pemukimannya.
“Kami akan memasang sepanduk disekitar daerah yang dianggap rawan abrasi, serta para jajaran SKPD akan menindaklanjuti dan melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan melakukan kerjasama dengan camat Teluk Sampit agar dapat mengajak warga untuk direlokasi ketempat yang lebih layak dan aman,” ujar Sanggul, Kamis (13/2).
Sanggul minta, bagi masyarakat yang tempat tinggalnya rawan terkena abrasi dapat mengerti dengan adanya pemindahan lokasi pemukiman ini, karena libih berbahaya apabila abrasi itu terus menerus terjadi dan berlangsung luas, hingga mengancam jiwa dan harta benda yang dimiliki masyarakat itu.
"Pada hari Rabu (19/2) pekan dekan akan di cek ke lapangan oleh BPBD beserta dengan dinas terkait. Apabila sudah ditentukan radiusnya, maka akan ada pelarangan pembangunan pemukiman disekitar daerah tersebut. Terkait mengenai dana ganti rugi, menyangkut relokasi, kehendak masyarakat, dan aturan pemerintah, masih akan dibicarakan lebih lanjut,"jelasnya.
Terkait dengan kejadian itu, sebagai langkah penyelamatan jiwa manusia, harta benda masyarakat sekitar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mengambil langkah penetapan, bahwasanya lokasi di Desa Ujung Pandaran, khususnya dikawasan wisata rawan terhadap abrasi. Sehingga terus mengancam warga yang tinggal di sekitar pantai, setelah sebelumnya sebanyak 14 rumah warga ambruk terkena Abrasi.
Photo : Rumah yang terkena Abrasi di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim
Reporter : Nata
0 komentar:
Posting Komentar