SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi menyambut baik terobosan yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membangun instalasi pengolahan air minum di Kecamatan Ketapang untuk mengatasi kekuranga pasokan
air di Kotim.
"Terobosan yang kita tunggu-tunggu dan ini merupakan janji Direktur PDAM kepada saya karena kalau sampai 2014 belum ada solusi untuk peningkatan pelayanan, beliau saya minta mengundurkan diri saja,"ungkapnya saat melakukan peletakan Batu pertama pembangunan Pengolahan Air Minum di Sampit, Kamis (13/2).
Menurutnya, dengan menambah kapasitas instalasi tersebut merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan pasokan air bersih kepada pelanggan, khususnya di Kecamatan Ketapang yang memang merupakan kecamatan dengan pelanggan PDAM terbanyak.
"Pemerintah daerah tidak bisa banyak memasok dana untuk PDAM karena terbatasnya anggaran yang juga harus dibagi untuk kegiatan pembangunan lainnya. Untuk itulah manajemen PDAM harus kreatif mencari terobosan, termasuk menggandeng pihak swasta seperti yang dilakukan PDAM saat ini,"ungkapnya.
Direktur PDAM Dharma Tirta Sampit, Firdaus Hernan Ranggan menjelaskan, pembangunan instalasi tersebut ditargetkan selesai dalam waktu empat bulan sehingga sudah bisa menambah pasokan air ke pelanggan di kawasan itu yang sudah kelebihan sekitar 4000 pelanggan.
"Untuk tahap awal yakni 180 liter per detik mampu atasi kebutuhan kita. Nanti kita juga bangun pipa pokok dengan kapasitas 200 liter per detik, mulai dari intake di Sungai Mentaya sampai di instalasi Ketapang. Jadi total yang kita bangun di Ketapang ini kapasitasnya mencapai 380 liter per detik," kata Firdaus.
Dia menegaskan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Kerja sama dengan investor swasta yang saat ini mulai berjalan diharapkan bisa turut meningkatkan kinerja dan kualitas PDAM Dharma Tirta Sampit. Terobosan yang dilakukan PDAM dengan menggandeng pihak swasta yang bersedia menanamkan investasinya hingga Rp54,5 miliar diharapkan dapat meningkatkan pelayanan PDAM kepada masyarakat, khususnya para pelanggan.
"Jika semua instalasi beroperasi, maka kapasitas jaringan PDAM hampir 755 liter per detik. Dengan kapasitas itu, Firdaus menyebutkan
pasokan air menjadi surplus bahkan aman hingga 2020 mendatang. Kita bersyukur dengan adanya kerja sama pihak swasta. Air tanah kualitasnya kurang bagus sehingga kita tidak tersaingi makanya menarik minat investor. Selain itu, masih banyak pelanggan yang belum terlayani, bahkan daftar tunggu saja sudah mencapai 10.000 lebih,"jelas Firdaus.
Photo : Bupati Kotim saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan pengolahan Air Minu PDAM Sampit
Reporter : Nata.
0 komentar:
Posting Komentar