728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Sabtu, 07 September 2013

Sang Pembawa Perubahan

Surabaya-Kota Surabaya menjadi kota yang berprestasi dan mendapatkan beberapa Adipura Kencana.  Siapa sosok yang membuat kota Surabaya menjadi kota dengan tingkat kemajuan dan pertumbuhan yang baik setelah Jakarta. 
Dialah Walikota Surabaya Tri Rismaharini, lahir di Kediri, 20 November 1961. Pada usianya yang sekarang, karirnya mencapai puncak dengan menjadi orang nomor satu di Kota Pahlawan. Ia tinggal di Perumahan Taman Pondok Indah, kawasan Jalan Wiyung Indah, Surabaya, bersama dua anak dan seorang suami, Ir Djoko Saptoadji.
Dua anaknya, masing-masing Fuad Bernardi (20) dan Tantri Gunarni Saptoadji (16). Fuad kini menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya jurusan Teknik Informasi. Tantri duduk di bangku SMA Negeri 6 Surabaya. Sejak kecil, pejabat berjilbab itu dikenal encer otaknya. Setelah enam tahun mengenyam pendidikan di SD Negeri Kediri, Risma melanjutkannya di SMP Negeri 10 Surabaya. Berikutnya, selama tiga tahun ia duduk di SMA Negeri 5 Surabaya, yang merupakan sekolah favorit yang "melahirkan" para tokoh, sebut saja mantan Gubernur Jatim Basofi Sudirman dan personel band papan atas Dewa.
Jiwa pembangunan dan kearsitekannya dimulai sejak zaman perkuliahan. Ia mengambil kuliah jurusan Arsitektur S1 di ITS Surabaya. Untuk meneruskan cita-citanya, ia melanjutkannya di S2 Manajemen Pembangunan Kota di kampus yang sama. Risma sekitar dua puluh tahun bergelut di dunia pelayanan masyarakat dengan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Karirnya mulai terasah pada 1997.
Selama tiga tahun, ia menjabat Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Pada 15 Januari 2001 sampai 16 Januari 2002, jabatan Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya disandangnya. Selama delapan bulan sejak 16 Januari 2002, ia dipercaya sebagai Kepala Cabang Dinas Pertamanan. Selanjutnya, terhitung sejak 2 September 2002 hingga 1 Juni 2003, Risma duduk sebagai Kepala Bagian Bina Bangunan. Sejak saat itu karirnya semakin meningkat. Pada 1 Juni 2003 hingga 25 November 2005, ia dipercaya Wali Kota Surabaya sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.
Konsep Home
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia menjadi tempat bagi begitu banyak orang yang mencari nafkah. Tri melakukan banyak program panataan khususnya di kawasan kumuh, pembangunan banyak taman sebagai paru-paru kota, hingga tempat sosialisasi warga. Tri membuat kota surabaya menjadi tempat penuh kasih sayang, kenyamanan, dan keamanan bagi penghuninya.
Di tempat-tempat berkumpulnya anak muda seperti Taman Bungkul, sudah bertahun-tahun ini tidak pernah ada tawuran atau vandalisme grafitiliar. Mereka merasa semua fasilitas itu adalah milik bersama yang digunakan bersama, yang konsekuensinya harus dirawat bersama pula. Hal itulah yang selalu ditekankan Tri dalam pembangunan di kota ini.
Edukasi dan sosialisasi kepada warga masyarakat terus-menerus dilakukan, persoalan yang ada di kota besar seperti di Surabaya ini bisa diatasi karena masyarakat dasarnya sangat mudah diajak bekerja sama demi kemajuan mereka. Kiatnya adalah keterlibatan peran masyarakat. Tidak mungkin semua hal bisa diselesaikan oleh pemerintah kota. Maka dibutuhkan keterlibatan warga. Kalau warga merasa dirinya nyaman, aman, secara otomatis dirinya mau terlibat dalam pembangunan kota.
Esensi pembangunan itu untuk masyarakat. Tidak bisa di satu sisi kita dalam pembangunan fisik berhasil, tapi masyarakatnya tidak tahu harus ke mana karena tidak memiliki rumah lagi. Saya tidak mau alasan pembangunan digunakan untuk menggusur. Yang kita perlukan itu waktu (untuk menumbuhkan kesadaran).
foto : Walikota Surabaya, Tri Rismaharini
Rep : M Nazar/BD
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Sang Pembawa Perubahan Rating: 5 Reviewed By: Unknown