728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Minggu, 08 September 2013

Menderitanya Petani Di Negeri Agraris

Belum lama ini saya melihat tayangan newsticker di salah satu televisi swasta di Indonesia. Dalam tayangan itu menyebutkan bahwa jumlah Petani di Indonesia menyusut, yang tersisa kurang lebih hanya 35 persen. Sungguh ini sesuatu yang sangat mengerikan sekali menurut prespektif saya.

Hal itu ternyata juga terbukti dalam data Litbang Provinsi Jatim yang menyebutkan bahwa lahan pertanian kini tengah menyusut hingga 100 ribu Hektar. Ini angka yang luar biasa menurut saya.

Tentu saja ini membuktikan ketidak seriusan pemerintah dalam dalam menangani sector pangan di Negeri ini dan hanya gemar impor.

Dan selama ini pemerintah justru memiliki kecenderungan melakukan pembiaran terhadap kemiskinan petani yang kerap diperlakukan samena-mena oleh para lintah darat yang berujung pada pencaplokan lahan pertanian oleh paran developer. Miris sekali.

Belum lama ini saja ada pembuktian lain sederhana dan konkrit dampak dari ketidak becusan pemerintah menangani sektor pangan yaitu kelangkaan kedelai sebanyak 2 kali berturut-turut.

Hitung saja berapa nilai impor beras, ketela, dan bahan pangan lain, volumenya dari tahun ke tahun terus naik. inilah yang disebut liberalisasi ekonomi.
   
Menurut hemat saya, Indonesia, dengan segala kekayaan alam di dalamnya, seharusnya mampu menjadi sebuah negara yang mandiri, seperti bait sebuah syair lagu nasional kita bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.

Untuk itu perlu kiranya pemerintah memikirkan langkah konkrit untuk menyelamatkan pangan di negeri ini dengan lebih memperhatikan petani. Beri mereka (Petani) stimulus agar mampu membeli pupuk dengan harga murah (Subsidi). Bukan malah membebani dengan melambungkan harga pupuk.

Bulog juga harus membuat mekanisme pembelian langsung ke petani. Bila perlu hapus saja unsur tengkulak dalam melakukan pembelian hasil panen. Buang tengkulak yang selama ini justru masuk dalam struktur organisasi petani.


Namun bila pemerintah bersikukuh dengan mekanisme atau pola yang justru dapat memelaratkan petani, saya semakin tidak yakin visi 2025 bakal terwujud? Bahkan rakyat menganggap visi itu terdengar seperti bualan kampanye belaka? Allahu’alam.

Oleh : Deny Sinatra
Pemimpin Redaksi Metrosurya.com
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Menderitanya Petani Di Negeri Agraris Rating: 5 Reviewed By: Unknown