BBM Turun, Dishub Kota Belum Putuskan Tarif Baru Angkutan Kota

Jayapura, MSNews - Meski pemerintah sudah resmi menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada tanggal 1 januari yang lalu, namun hal tersebut belum di sikapi oleh pemerintah daerah Kota Jayapura yang dalam hal ini Dinas perhubungan Kota Jayapura terkait dengan penetapan tarif angkutan umum baru.

Kepala  dinas perhubungan kota jayapura Elby Uniputty kemarin, Jumat (2/01) mengatakan, terkait dengan belum adanya ketetapan tarif angkutan umum terbaru pasca penurunan harga bbm bersubsidi di Kota Jayapura, di sebabkan belum adanya ketetapan dari pemerinatah provinsi papua di sebabkan karena masih masa libur tahun baru 2015, oleh karen itu direncanakan pertemaun tersebut baru akan di gelar pada hari senin mendatang.

"saya juga baru konfirmasi dengn teman-teman di provinsi, nah berhubung masih libur nanti rencananaya hari senin baru di bicarakan, sebab kami dari kabupaten/kota akan melakukan perhitungan tarif  jika sudah ada  keputusan dari provinsi," katanya.

Ditambahkan tidak hanya ketetapan tarif dasar harga bbm saja yang dibahas namun juga dari pertimbangan harga  spere part angkutan, ban dll, setelah dilakukan analisa akan harga tersebut.

"Kita juga akan membahas tarif angkutan bersama organda dan untuk mengantisipasi fluktuasi harga bbm yang direncanakan akan menyesuaikan dengan harga minyak dunia, jadi pada senin (5/01-red)  pihkanya juga akan membahas penetapan tarif atas dan tarif bawah angkuan umum yang akan menjadi patokan jika harga bbm naik atupun turun," ungkap Selby

Sementara itu terkait dengan penurunan harga bbm ini, beberapa supir angkutan kota di kota jayapura menyatakan siap mengikuti perubahan tarif angkutan yang disesuiakan oleh pemeritah.

Jasman salah satu supir angkutan umum jurusan expo – yotefa mengatakan bahwa secara umum para supir siap mengikuti perubahan harga bbm, yang akan berdampak pada perubahan tarif angkutan, hanya saja menurut jasman diharapkan perubahan harga tersebut bisa di ikuti oleh seluruh penumpang.

"kalau bbm di turunkan maka otomatis tarf diturunkan, kami dari sopir, kita ikut saja dari bbm, jika turun maka tomatis tarif turun, tapi masalahnya sekarang adalah dari penumpang, sebab terkadang mereka yag tidak bisa menyesuaikan," katanya.

Sementara di tempat terpisah  Nainggolan, supor angkutan umum jurusan expo sentani mengataan bahwa penurunan harga bbm ini tidak terlalu berpengaruh, sebab mereka yang sehari-hari mengemudikan mobil yang menggunakan bahan bakar solar , sehingga secara umum penurunan harga solar tidak terlalu berpengaruh.

Sebelumnya pemerintah pertanggal 1 januari 2015 mengumumkan penurunan harga bbm bersubsidi , untuk premuim yang sebelumnya Rp. 8500/ liter turun menjadi Rp. 7.600/liter, untuk solar sebelumnya Rp. 7500/ liter turun menjadi Rp. 7.250/ liter, sedang untuk pertamax Rp.13.700 turun menjadi Rp. 11.800/liter, dan untuk pertamax plus dari  harga Rp. 17.600m/liter menjadi Rp. 15.450/liter.(Edy/Papua).

Foto : ILS SPBU

22.54