Surabaya-Ditengah pesatnya perkembangan jaman, tari remo rupanya tak kalah menariknya untuk tetap ditonton. Ini dapat terlihat dari antusiasme masyarakat yang datang di Balai Pemuda, Surabaya untuk menyaksikan Festival Tari Remo, Minggu (2/8). Festival itu sendiri sebenarnya sudah seringkali dihelat, namun tetap saja hingga kini mampu menyedot pengunjung untuk datang menyaksikannya.
Terdapat 250 penari remo mulai dari anak-anak berusia 5-16 tahun tampil diatas panggung berlenggang mengikuti irama khas tarian Jawa Timur tersebut. "Mulai siswa taman kanak-kanak (TK) sampai pelajar SMA, semua ambil bagian dalam festival ini," terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, Wiwiek Widayati.
Festival itu rupanya juga menyuguhkan Tari Yosakoi. Tarian asal negara Jepang itu dibagi menjadi 40 grup yang dibawakan 1.000 orang. Setiap grup mendapat kesempatan berlenggang di atas panggung.
Kepada media Wiwiek Widayati mengungkapkan, di tahun mendatang Pemerintah Kota Surabaya akan terus menggelar Festival Tari Remo dan Yosakoi. Ini dilakukan sebagai salah satu implementasi hubungan sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi di Jepang yang diintegrasikan melalui acara Cross Culture Festival (CCF) atau Festival Seni Lintas Budaya yang digelar setiap tahun.
Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato di sela acara festival itu mengatakan, sangat berterima kasih dan mengapresiasi Festival Tari Remo dan Yosakoi. Festival ini bukan sekadar tontonan seni saja, akan tetapi juga dapat dijadikan simbol persahabatan kedua kota, yakni Surabaya dan Kochi. "Ini baru pertama kali saya menyaksikan festival ini di Surabaya. Saya sangat senang melihat respon masyarakat akan pentingnya kegiatan lintas budaya seperti ini," ujar Kato yang resmi menggantikan Noboru Nomura per April 2015 ini. den
Foto : Festival Tari Remo dan Yosakoi di Balai Pemuda, Kota Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar