Surabaya-Perjalanan panjang terkait pembangunan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) akhirnya sampai pada kesepakatan Tukar-menukar aset antara Pemkot Surabaya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perjanjian tukar menukar aset itu ditanda tangani Sekretaris Daerah Hendro Gunawan dan Akhmad Purwanto selaku pejabat pembuat komitmen pengadaan tanah jalan tol Sumo di balai kota, Rabu (5/8). Hadir pula dalam kesepakatan perjanjian itu Walikota Tri Rismaharini dan Dirjen Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Subagyo.
Seperti diketahui, pembangunan tol Sumo memang telah menggunakan aset Pemkot Surabaya seluas 163.179 meter persegi. Lahan yang digunakan adalaha tanah seluas 16.406 meter persegi di Kelurahan Karangpilang dan Warugunung seluas 146.773 meter persegi.
Dalam perjanjiannya pihak Kemen PU dan Perumahan Rakyat menghibahkan lahan seluas 494.760 meter persegi yang tersebar di sejumlah wilayah. Diantaranya Kelurahan Medokan Ayu (367.202 m2), Sumberrejo (92.272 m2) dan Warugunung (35.286 m2). Dan salah satu lahan yang diperhitungkan dalam ruislag itu adalah bangunan SMPN 24 di Jl. Kebraon Indah Permai.
Walikota Tri Rismaharini sendiri sebelumnya memang menghendaki, agar tukar menukar aset tidak dalam bentuk uang. Perhitungannya didasarkan komparasi nilai lahan. "Jadi meskipun Pemkot menerima lahan yang lebih luas, tapi nilai aset jika dirupiahkan relatif sama. Sebab, dalam aset kami ada pula yang berupa bangunan," terangnya.
Sementara itu data yang berhasil dihimpun dari Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya menyebutkan, total nilai ruilslag dua pihak mencapai masing-masing Rp 112 miliar.
Menanggapi itu, Kepala DPBT Maria Ekawati Rahayu menyatakan, instruksi walikota sudah sangat jelas menginginkan aset pengganti harus berupa lahan. "Alasannya agar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.
Sementara itu Dirjen Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Subagyo, mengaku pihaknya kini akan memfokuskan pembebasan 8 persil lahan lain milik warga.
Reporter : Deny
0 komentar:
Posting Komentar