Surabaya-Guna menurunkan angka pengangguran, Pemkot Surabaya melalui Dinas Tenaga Kerja setempat menggelar Bursa Kerja Terbuka (Job Market Fair) di Balai Pemuda yang di helat sejak Rabu (5/8) hingga Kamis (6/8). Kesempatan itu rupanya dimanfaatkan oleh para pencari kerja, apalagi tak sedikit perusahaan yang masih membutuhkan tenaga. Dan tampak ribuan pencari kerja yang juga berasal dari sejumlah daerah datang menyerbu Balai Pemuda.
Kepala Disnaker Kota Surabaya, Dwi Purnomo kepada Wartasurya.com mengungkapkan, membludaknya jumlah pencari kerja bisa dilihat dari pengambilan tiket masuk penjaringan rencana kerja di instansi tersebut. "Ada 6020 tiket masuk yang sudah diambil, bahkan mungkin lebih," ujar Dwi Purnomo.
Pihaknya, kata Dwi, hanya memfasilitasi pencari kerja melalui agenda Job Market Fair. Jika seperti biasa mereka mengajukan lamaran satu persatu ke perusahaan namun di Job Market Fair mereka bisa mengajukan lamaran langsung ke sejumlah perusahaan secara bersamaan sesuai kualifikasi yang diinginkan. "Job Market Fair ini mempertemukan secara langsung antara para pencari kerja dengan perusahaan. Yang jelas, untuk gaji pokok yang diberikan perusahaan kepada pekerja, tidak boleh di bawah Upah Minimum Kota (UMK)," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana usai membuka acara itu juga mengatakan, acara Job Market Fair sangat berguna bagi pencari kerja karena turut membantu menyerap calon tenaga kerja dari berbagai sektor. "Job Fair ini diharapkan bisa membantu para pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang cocok dan sesuai. Karenanya, agenda seperti ini perlu untuk diperbanyak. Termasuk pelayanan agar para pencari kerja bisa mendapatkan informasi detail dalam mencari pekerjaan," ujarnya.
Namun demikian Wisnu tetap berharap generasi muda mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak terfokus hanya mencari kerja saja. "Jangan hanya berpikir mencari kerja tetapi juga membuka lapangan kerja. Mental kita jangan hanya terdidik sebagai buruh tetapi juga jadi juragan. Kita harus bangun karakter untuk berjuang dan tidak mudah putus asa. Ironis kalau nanti kita beli nasi goreng ternyata yang jualan orang Vietnam. Karena itu, kita harus jadi pemenang. Masa depan negeri ini ada di pundak pemuda. Hal itu sangat penting dilakukan terlebih menjelang diberlakukannya era Masyaraka Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini" imbau Wawali.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Surabaya secara berkelanjutan membekali warganya menghadapi MEA. Diantara melakukan sertifikasi pekerja dan juga mendirikan Rumah Bahasa di Balai Pemuda agar warga kota menguasai bahasa asing secara gratis. Sebanyak 13.853 warga sudah memanfaatkan Rumah Bahasa untuk meningkatkan kompetensi bahasa asingnya.
Menariknya, dalam acara Job Market Fair itu Disnaker Kota Surabaya juga menggelar pelatihan kerja bagi para pencari pekerja. Diantaranya pelatihan servis handphone dan juga pelatihan sablon yang dipandu oleh tenaga berpengalaman.
Reporter : Deny
0 komentar:
Posting Komentar