Kepada media, Husain Abdullah, juru bicara JK mengatakan agar Rizal Ramli cerdas dan bijaksana setiap melontarkan pernyataan. "Jika tidak bisa memberi saran yang konstruktif sebaiknya diam dan tidak usah menantang-nantang, ada forumnya. Rizal bisa bertanya nanti saat sidang Kabinet atau Rapat Terbatas," katanya.
Lanjut Husain, Program yang dimaksud Rizal bukan pemikiran pak JK saja, akan tetapi juga program dari presiden Jokowi. "Jadi sebelum mengkritik, pahami dulu visi misi Jokowi-JK, hal itu penting karena Rizal sekarang adalah pembantu presiden," katanya.
Seperti diketahui, Rizal Ramli menantang JK berdebat terkait proyek percepatan penyelesaian pembangkit listrik berkekuatan 35 ribu Megawatt. Saat itu Rizal mengeluarkan pernyataan bahwa proyek itu tidak bermanfaat. "Anggaran sebaiknya dialihkan untuk yang lain. Pembangunan pembangkit listrik, juga menjadi program SBY, namun tidak terlaksana dengan baik," katanya.
Menanggapi pernyataan Rizal, Efendi Gozali, pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, menganggap Rizal berlebihan menyikapi hal itu. Apalagi Rizal merupakan pembantu Presiden. "Bukankah dia juga adalah bagian terpenting dalam rezim berkuasa. Lalu apa alasannya bersikap frontal seperti itu. Bukankah seharusnya Rizal mengikuti sistem yg ada. Tapi kalau dia tidak mau sebaiknya mengundurkan diri saja," Ujar Gozali. Willy
0 komentar:
Posting Komentar