Tahun 2014, Polrestabes Surabaya sukses mengungkap, kelompok begal sadis bernama Tragah. Kelompok ini berasal dari Kecamatan Tragah, Bangkalan, Madura.
Kelompok ini akhirnya kian berkembang menjadi dua kelompok dari desa berbeda, yaitu dari Desa Jaah dan Ketelang. Dua kelompok itu juga dipimpin oleh orang yang berasal dari Tragah, yaitu Cak Rohman memimpin kelompok dari Desa Jaah dan Brewok memimpin kelompok asal Desa Ketelang.
"Mereka memimpin masing-masing 12 orang yang terlatih untuk melakukan pembegalan. Namun mereka berhasil diringkus Crime Hunter Polrestabes Surabaya," ujar Kepala Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Polisi Agung Pribadi,
Sebelum dilumpuhkan, daerah operasi mereka yaitu Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Surabaya, Bangkalan, dan Sampang.
Gerakan mereka ini luar biasa sadis dan tak mengenal kompromi setiap melumpuhkan korbannya. Biasanya dilakukan dengan cara membacok bahkan membunuh korbannya.
Ironisnya, setelah semua kelompok itu berhasil dilumpuhkan, kini muncul bandit jalanan asal Surabaya sendiri diantaranya, kelompok Kedondong, Tanjungsari, Rolak serta kelompok lain yang kebanyakan anggotanya anak muda. Cara kerja mereka sangat kasar tidak serapih kelompok Tragah.
"Kebanyakan diantara mereka remaja di bawah umur yang terpengaruh lingkungan tidak sehat," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Komisaris Besar Polisi Setija Junianta.
Untuk itu, Polisi bekerjasama dengan TNI, tokoh agama, tokoh, masyarakat, Pemerintah Kota Surabaya, serta unsur terkait bahu membahu mengatasi pengaruh buruk itu dikalangan remaja.
Foto : Kapolrestabes Surabaya
Sumber : Vivanews
Editor : @deniesinatra
0 komentar:
Posting Komentar