728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Minggu, 07 Juni 2015

Atasi Macet, Bangun Underpass Satelit

MoU Underpass Satelit
Surabaya - Kawasan Bundaran Satelit merupakan salah satu simpul lalu lintas yang kerap menimbulkan kemacetan di Kota Surabaya. Untuk itu Pemkot Surabaya bekerjasama dengan pengembang berinisiatif membangun underpass dari Jalan Mayjend Soengkono menuju Jalan HR Muhammad guna mengurai kepadatan serta penumpukan kendaraan di kawasan tersebut.

Langkah awal yang sudah dilakukan adalah melakukan MoU antara Wali Kota Surabaya dengan DPD REI Jawa Timur di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Minggu (7/6).

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyetujui adanya kesepakatan itu mengingat banyaknya jumlah pengembang yang terlibat dalam pembangunannya. Hal itu merupakan bukti bahwa kemajuan di Surabaya juga berkat partisipasi seluruh stake holder.

"Pembangunan underpass Budneran Satelit ini seluruhnya dibiayai oleh pengembang. Jadi saya nggak ikut pilih kontraktor, REI yang pilih kontraktor semuanya. Alhamdulillah di Surabaya banyak sekali partisipasi dari pengembang. Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) juga disupport dari pengembang," jelas wali kota.

Rencananya, lanjut Risma, pembangunannya akan segera dilakukan tahun ini. Diharapkan setelah dibangun, akses menuju kawasan Surabaya Barat menjadi lebih baik. Dampak riil positifnya, bisa membantu mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Jalan Mayjend Soengkono.

"Nantinya, kendaraan dari arah Jalan Mayjend Soenkono ke HR Muhammad, ndak ada crossing lagi. Tidak ada lagi satu simpang, satu ke sana, tidak ada pertemuan sebidang. Jadi nanti yang lurus bisa langsung, ndak ketemu yang motong," jelasnya.
Nantinya selama pembangunan dilakukan, Pemkot Surabaya, melalui SKPD terkait sudah mempersiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan itu.

"Kita Alhamdulilah yang box culvert Banyu Urip sudah jadi. Nanti daerah Barat yang dari arah kota bisa masuk ke Banyu Urip langsung masuk ke Darmo Satelit. Rekayasa nya sudah ada. Makanya, akses dari Darmo Satelit ke Banyu Urip kita perbaiki," jelas Risma.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD REI Jawa Timur, Totok Lusida mengatakan, kesemuanya ini adalah feed back dari good governance Pemkot Surabaya. Salah satu yang berkaitan langsung dengan pengembang adalah adanya percepatan perizinan yang dilakukan secara parallel melalui program Surabaya Single Windows.

"Dengan percepatan perizinan yang dilakukan Pemkot, cost of money kita lebih efisien sehingga teman-teman mau berpartiasipasi dalam pembangunan underpass ini. Pemkot sendiri bisa, tapi kita maju memberikan sumbangsih sebagai ucapan terima kasih," jelas Totok.

Kata Totok, ada sekitar 20 pengembang terlibat pembangunan under pass Bundaran Satelit. Jadwal pengerjaannya tahun ini dengan estimasi maksimal dua tahun. "Desain nya dari Pemkot. Sementara untuk kontruksinya dari kita," ujar Totok Lusida.
Pihaknya, lanjut Totok, saat ini masih menghitung biayanya pengerjaannya yang naik turun mengikuti Kurs dolar.

"Kita lagi ngitung ulang karena nilai Rupiah menurun, itu yang membuat harga yang awalnya dibuat tidak cocok. Awalnya biaya totalnya 56 miliar. Karena dolar naik tiga persen, kita ngitung harga pokok saja sudah 66 miliar," ungkapnya.

Reporter : Deny









  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Atasi Macet, Bangun Underpass Satelit Rating: 5 Reviewed By: Unknown