Trenggalek-Rumitnya Kepengurusan izin untuk melengkapi dokumen membuat ratusan nelayan diperairan Prigi Trenggalek mengeluh.Sehingga para nelayan harus memilih berlayar tanpa dokumen yang lengkap walaupun harus beresiko tinggi ketika ada pemeriksaan pihak berwajib.
Hadiprasetyo, salah seorang nelayan yang juga pemilik kapal mengaku, untuk mengurus dokumen masih rumit. Pasalnya, setelah ada rekomendasi dari dinas setempat, nelayan mengurus ke provinsi. "Terlalu lama dan rumit. Banyak menyita waktu dan biaya terlebih harus datang ke provinsi yakni daerah Pekalongan," ungkapnya.
Alasan lain yang membuat enggan mengurus perlengkapan dokumen kapal, yakni tak ada pengaruh pada hasil tangkapan ikan. Karena itulah sebagaian nelayan tetap memilih berlayar tanpa dokumen lengkap. "Ada dokumen atau tidak, tidak pengaruh terhadap hasil tangkapan. Pemeriksaan juga jarang dilakukan asalkan peralatan menangkap ikan sesuai aturan," kata bapak dua anak itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek Syuhada Abdullah tidak menampik keluhan nelayan itu. Dia menyayangkan, mengapa masih ada nelayan beranggapan seperti itu. Padahal, dokumen kapal penting untuk legalitas operasi kapal yakni mengakap ikan di laut lepas. "Dokumen kapal ini semacam buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) kendaraan darat. Ini dokumen utama sebelum mengurus dokumen-dokumen lain seperti izin penangkapan ikan, kartu PASS kapal dan sebagainya," ungkapnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek pun tak tinggal diam. Dinas berinisiatif memfasilitasi pengurusan izin dokumen kapal nelayan. Yakni melalui mekanisme pendaftaran kolektif ke perwakilan otoritas Administratur Pelabuhan Jawa Timur di Pekalongan.
Langkah awal selama beberapa bulan terakhir yakni melakukan pendataan kapal, terutama jenis purse seine dan tonda. Sebab, kapal jenis itu memiliki kapasitas besar dan kemampuan jelajah laut cukup jauh. Sedangkan untuk jenis kapal pancing yang lebih kecil, dibebaskan dari persyaratan kepemilikan dokumen kapal. "Ini solusi yang kami tempuh untuk membantu pengurusan dokumen kapal nelayan. Sebagian sudah kami bantu. Alhamdulillah cara ini cukup efektif," kata Syuhada.
Ditanya jumlah kapal, pria ramah itu tidak merinci yang sudah selesai pengurusan dokumen kapal maupun yang masih proses. Dia hanya mengisyaratkan, program pemenuhan kelengkapan dokumen kapal nelayan Trenggalek dilakukan secara bertahap, sembari terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya surat-surat kapal dan izin penangkapan ikan agar tidak dianggap ilegal. "Tetap kami upayakan agar dokumen kapal lengkap sehingga tidak dianggap illegal," jelasnya.
Penulis:Fals Yudistira"Sumber Memo Arema
Foto:Perahu nelayan bersandar di pelabuhan perikanan Nusantara Prigi. Masih banyak perahu berkapasitas besar belum memiliki dokumen lengkap.
0 komentar:
Posting Komentar