Untuk fasilitas infrasruktur yang meliputi kondisi jalan, ketersediaan air bersih dan pasokan listrik juga merupakan faktor yang tak kalah pentingnya dalam rangka meningkatkan daya saing dalam investasi. Jika hal tersebut terpenuhi maka akan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi saat berbicara di Media Gathering bertema "Kesiapan Infrastruktur Jalan di Surabaya dalam Mendongkrak Investasi".
"Di Kota Surabaya sendiri kondisi infrasrukturnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tentu saja ini akan diikuti peningkatan investasinya," kata Agus Eko Supiadi di ruang ATCS Lantai VI kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Kamis (4/6).
Jadi, lanjut Agus, tidak ada alasan investor tidak berinvestasi di Kota Surabaya sudah layak disebut sebagai kota perdagangan dan jasa. "Surabaya masih menjanjikan untuk investasi karena sarana dan prasarana yang tersedia tidak ada masalah. Bahkan, sekarang ini, beberapa jalan baru sudah dioperasikan seperti MERR. Dengan dibukanya akses jalan baru tentunya semakin membuka peluang investasi di
Surabaya," tegas Agus Eko.
Terkait kemacetan, Agus menambahkan, adalah cermin tumbuh kembangnya perekenomian Surabaya. "Definisi investasi itu bukan hanya PNPM atau PMA. Siapapun orang yang menanamkan investasinya di kota tertentu, itu sudah disebut investasi. Surabaya punya banyak potensi nvestasi. Kita menargetkan nilai investasi tahun ini bisa di angka empat (4) triliun rupiah," imbuhnya.
Kepala Bidang Perancangan dan Pemanfaatan Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Kota Surabaya, Ganjar Siswo Pramono yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya peningkatan investasi dengan cara meningkatkan pembangunan infrastrukturnya. Salah satunya lebih memperlancar simpul transportasi guna lancarnya distribusi barang dan jasa.
"Termasuk juga dengan membangun jalan-jalan baru seperti Frontage Road dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) demi mendorong kenyamanan investasi," ujar Ganjar. Deny
0 komentar:
Posting Komentar