Trenggalek-Bupati Trenggalek resmikan Asosiasi Penambang Pengrajin Pengusaha Batu Mulia dan akik (APE3BM), untuk membuka lapak penjualan batu mulia dan akik dikawasan Terminal MPU Trenggalek, Rabu (08/07). Berbagai macam jenis dan bentuk batu akik yang diperlihatkan dalam lapak yang masih sementara ini, yang berbeda adalah penjual dan pengrajin batu mulia ini masyarakat kabupaten Trenggalek.
"Kenapa ini kita buka dikarenakan agar warga masyarakat Trenggalek bisa mengenal batu-batu mulia asli Kota sendiri. Apalagi ini mendekati hari raya, pasti banyak pemudik dari luar daerah yang sambang kesini. Karena kota ini belum begitu dikenal, jadi ini juga merupakan ajang pengenalan", tutur Ir Mulyadi WR.MMT.
Masih terang Mulyadi, sehingga nanti baik masyarakat Trenggalek sendiri, maupun para pendatang akan mengenal terlebih batu-batu mulia asal kota kecil kita ini. Seperti pepatah yang menyebutkan, tak kenal maka tak sayang jadi seperti pepatah inilah kekayaan asli Trenggalek akan dikenal oleh masyarakat luar daerah.
"Saya yakin kekayaan alam kita ini akan dikenal bukan hanya di Jawa Timur saja, kemungkinan tingkat nasional", imbuhnya.
Untuk peserta kegiatan pameran batu mulia ini memang difokuskan untuk warga kabupaten Trenggalek, jadi untuk pengrajin yang tergabung dari komunitas ini masih belum semuanya hadir karena jarak tempuh yang cukup jauh seperti kecamatan Panggul.
Bupati Trenggalek juga menyampaikan harapannya atas dibukanya pameran ini akan segera dikenal oleh pasar besar atau bahkan kalau perlu masyarakat Trenggalek pun mampu memperkenalkan batu-batu mulia ke masyarakat luar.
"Dalam segi perekomonian pun atas dibukanya pemeran ini akan maju karena satu pengrajin itu menyerap paling tidak 2-3 tenaga pembantu. Dan sedangkan di Trenggalek ini saja ada lebih 200pengrajin batu akik, jadi bisa kita lihat ada 400 tenaga kera terserap.
Jadi jumlah pengangguran yang ada di kabupaten Trenggalek akan berkurang, selain itu juga dari dibukanya pemeran ini perekonomian warung-warung yang ada disekitarnya akan membaik, dari yang semula tidak laku menjadi laku dan ramai", tandas Mulyadi.
Wawan salah satu peserta pameran juga menunturkan jenis-jenis batu yang dipamerkan
seperti yang paling banyak dicari yakni batu jenis panca warna. "Salah satu batu yang paling diminati saat ini adaah panca warna, tetapi selain itu ada juga calsdone dan badar lumut.
Dari berbagai macam harga pula, ada yang mencapai harga Rp 4,5 juta ada pula yang Rp30 ribuan. Jelas berbeda batunya karena harganya yang fantastis. Meski begitu saya berharap nanti lapak saya laris dan ramai", pungkasnya. Fals Yudistira
Foto:wawan tunjukkan batu akik yang dipamerkan
Sumber: Memo Arema
0 komentar:
Posting Komentar