Trenggalek-Hari raya lebaran identik dengan bagi-bagi uang khususnya kepada anak-anak kecil, meski kegiatan ini hanya dilakukan setiap tahun pada saat lebaran saja namun hal ini sudah menjadi tradisi turun menurun yang sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu.
Memang tradisi bagi-bagi rejeki ini sudah menjadi agenda rutin bagi yang memiliki rejeki lebih apalagi jenis uang tergolong baru alias masih bersegel bank. Namun apakah kita tahu pada saat menjelang hari raya lebaran banyak sekali penukaran uang baru dadakan yang hanya muncul setiap tahun ini.
Perlu diwaspadai jika kita hendak menukarkan uang atau dengan kata lain kita membeli uang baru itu bisa merugikan diri kita sendiri jika kita tidak jeli dalam memilih.
Banyak sekali jasa penukaran uang menjelang lebaran tepatnya dijalur utama menuju Alun-Alun Kota Trenggalek yang menawarkan jenis uang baru dengan berbagai nominal.
Tetapi patut kita curigai keaslian daripada uang tersebut, terlebih uang itu sudah dipacking rapi atas nominal-nominal yang berbeda.
Para jasa penukaran uang baru ini juga mematok keuntungan sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu untuk setiap Rp 100ribu uang nominal Rp 2ribuan.
Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasetya S.I.K.M.Hum melalui Kasubag Humas Ipda Adit Suparno melakukan operasi jasa penukaran uang baru ini atas kemungkinan adanya uang palsu yang beredar menjelang hari raya lebaran"Pemeriksaan uang palsu kali ini dilakukan guna mengantisipasi indikasi uang palsu diantara uang-uang baru yang sudah di packaging.
Dalam kegiatan ini pula pihak kepolisian bekerja sama dengan Bank BRI cabang Trenggalek, dan hasil pemeriksaan tak ada indikasi uang palsu."Alhamdulillah uangnya asli semua, saya berharap melalui pemeriksaan ini masyarakat Trenggalek akan lebih waspada terhadap uang palsu"terangnya. Fals Yudistira
Foto:pihak kepolisian dan pihak bank periksa keaslian uang
Sumber:Memo Arema
0 komentar:
Posting Komentar