Surabaya - Kian tingginya volume kendaraan berat yang setiap harinya turut memadati lalulintas di Surabaya ternyata menjadi salah satu penyebab rusaknya aspal jalan. Kondisi itu diperparah lagi dengan tingginya intensitas curah hujan hingga menggenangi sejumlah ruas jalan. Untuk itulah Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Surabaya berupaya maksimal mengatasinya demi kenyamanan dan keselamatan pengendara. Melalui Satuan Tugasnya (Satgas), Dinas yang dikomandani Erna Purnawati tersebut bekerja siang malam menutup jalan berlubang, pelebaran jalan hingga memperbaiki keramik jalur pedestrian yang rusak.
Kepada wartawan, Erna Purnawati mengatakan, semua perbaikan tersebut menggunakan aspal (hot mix) sebanyak 40-50 ton setara dengan luas 400 hingga 500 meter persegi. Perbaikan itu sendiri dilakukan di sejumlah titik setiap harinya, tergantung tingkat kerusakan jalannya. "Kalau pelebaran jalan butuh waktu sampai tiga minggu, sedangkan penambalan jalan berlubang bisa diselesaikan dalam waktu satu hari," paparnya.
Untuk jam kerjanya, lanjut Erna, dimulai pukul 7 pagi dengan mengolah campuran aspal terlebih dulu. Siang harinya langsung diperbaiki sampai pukul 3 sore. Untuk ruas jalan padat kendaraan, perbaikan baru bisa dilakukan pukul 9 malam.
Data dari laporan pemeliharaan jalan menyebutkan, Rabu (13/5), satgas melakukan pelebaran jalan di Rungkut Madya dan Jl. Peneleh. Serta menutup lubang di Jl. Kalirungkut sampai Jl. Pandugo, menutup lubang di Jl. Bulakjaya dan Jl. Gembong serta melanjutkan penutupan lubang di Jl. Lidah Wetan (Unesa).
Di samping itu, juga dilakukan penutupan lubang di Jl. Dukuh Kupang Utara, Jl. Kupang Baru Barat dan perbaikan gril BTA Jl. Gayungsari Barat plus perbaikan keramik pedestrian frontage road Jl. Ahmad Yani.
Erna mengakui jerih payah satgas itu belum mampu mencakup keseluruhan problem jalan sekaligus. Untuk itu, perbaikan dilakukan satu per satu. Dalam hal ini, DBMP mendahulukan jalan dengan tingkat kerusakan parah serta dimensi lubang yang besar. Deny
0 komentar:
Posting Komentar