Tuntutan itu didasari atas sikap Kepala Satpol PP yang bersikukuh akan pasang badan melindungi anak buahnya yang terlibat kasus tersebut. Demikian diungkapkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Sukadar, saat menyampaikan tuntutan itu ke pimpinan DPRD Kota Surabaya.
"Kami meminta agar pimpinan dewan memproses kasus kekerasan tersebut. Terlebih korbannya adalah Agustin Poliana, Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya. Sangat jelas aparat Satpol PP bertindak tidak sesuai aturan yang ada. Kami tidak bisa menerima kesewenang-wenangan. Terhadap anggota dewan saja ngawur apalagi dengan masyarakat biasa," kata Sukadar.
Selain menyampaikan tuntutannya, Sukadar juga meminta Walikota Tri Rismaharini bertindak tegas memberi saksi anak buahnya tersebut. "Kita sudah kirim surat ke Walikota untuk memproses kelakuan Satpol yang sudah di luar batas," jelasnya.
Seperti diketahui, Agusti Poliana yang saat itu hendak pulang melintas di Pasar Tembok dan melihat pedagang mendapat tindakan kasar dari seorang anggota Satpol PP. Saat itu Agustin melerainya namun naas justru ia juga mendapat tindakan kekerasan dari aparat tersebut hingga tubuhnya memar. Tak hanya itu, Agustin juga di tangkap dan digelandang ke markas Satpol PP bahkan, Agustin juga dilecehkan dengan kata-kata kotor oleh anggota Satpol PP tersebut.
Menanggapi peristiwa itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto siap bertanggung jawab atas kejadian itu. "Nanti akan kami lakukan evaluasi lagi mas, dan sebelumnya saya juga sudah meminta maaf," katanya. Deny
0 komentar:
Posting Komentar