Jakarta-Rapat pleno jelang Munas Partai Golkar untuk memilih Ketua Umum baru diwarnai kericuhan internal. Sekelompok orang yang dipimpin mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai terlibat aksi saling dorong dengan sekelompok pemuda yang juga mengaku sebagai anggota AMPG.
Bentrokan itupun memakan korban luka. Buntutnya, sejumlah orang yang melakukan kekerasan dilaporkan ke kepolisian, termasuk Yorrys.
Ketua Pelaksana Munas Golkar Ahmadi Noor Supit, menyesalkan kejadian itu. Ia menyesalkan ulah sekelompok orang tersebut, terlebih mengatasnamakan AMPG meski tidak resmi.
"Cara yang dilakukan bekas pengurus partai Golkar adalah cara yang kita kutuk," ujar Supit di Jakarta, Selasa (25/11).
Seperti diketahui sebelumnya, DPP tidak mengantisipasi kejadian hari itu karena tidak ingin terpancing skenario orang lain. "Kalau mau mengikuti keinginan masing-masing pasti akan terjadi keributan," ujarnya.
Ia menambahkan kericuhan itu ada unsur kesengajaan agar acara tidak berlangsung kondusif. Tetapi, kata Supit, ia tidak ingin ada lagi keributan sehingga lebih memilih menempatkan aparat keamanan untuk mengamankan DPP Golkar.
Selanjutnya mahkamah partai akan menilai apakah perlu dilakukan pemecatan terhadap Yorrys.
Tingkatan pemecatan merupakan tingkatan terakhir yang mungkin diambil. "Siapapun mereka yang bertingkah laku di luar AD/ART harus diberikan sanksi sesuai tingkatannya," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar