Sampit, MSNews - Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Joni Tangkere menyatakan siap membantu KPK mengumpulkan data izin tambang dan perkebunan bermasalah.
"Jika diperlukan kapanpun kami siap membantu KPK. Namun yang jelas sejak dulu KPPT Sampit tidak pernah dilibatkan dalam penerbitan izin tambang maupun perkebunan," katanya kepada wartawan di Sampit, Jumat.
Meski tidak pernah dilibatkan dalam penerbitan izin tambang dan perkebunan KPPT Sampit yakin bisa membantu KPK.
"Sampai saat ini memang belum ada KPK yang menghubungi kami terkait pengumpulan data perizinan tambang dan perkebunan," ungkapnya.
Joni Tangkere juga menyesalkan karena sebelumnya pihak Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) tidak pernah melibatkan KPPT Sampit dalam penerbitan perizinan.
Sementara itu, untuk mengumpulkan data prizinan pertambangan dan perkebunan yang diduga bermasalah karena tidak sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, KPK sempat menggeledah Kantor Distamben Kabupaten Kotim.
Selain kantor Distamben dan Dishutbun, KPK juga sempat menggeledah beberapa ruang kerja pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotim.
Sementara itu, sebelumnya DPRD Kabupaten Kotim meminta pemerintah daerah setempat untuk mencabut sedikitnya enam izin tambang yang diduga bermasalah.
Keenam IUP eksplorasi baru yang ditandatangani Bupati Kotim Supian Hadi dan harus segera dicabut tersebut, yakni milik PT Bily Indonesia dengan luas wilayah 1.261 hektare, komoditas bauksit masa berlaku 15 Desember 2010 hingga 15 Desember 2013 lokasi tambang Desa Parenggean, Bejarau, Kecamatan Parenggean Kotawaringin Timur.
Izin baru kedua untuk eksplorasi bauksit milik PT Sakti Rahayu Indah luas wilayah 2.721 hektare masa berlaku izin dari 27 Desember 2010 hingga 27 Desember 2013 lokasi di Desa Santilik dan Santiung, Kecamatan Mentaya Hulu. PT Tujuh Saudara luas wilayah 3.152 hektare untuk eksplorasi batubara, izin berlaku mulai dari 27 Desember 2010 hingga 27 Desember 2013 lokasi tambang di Desa Pematang, tangkarubah, Santilik, Santiung Kecamatan Mentaya Hulu.
Kemudian izin milik PT Berkat Karya Bersama Mining luas wilayah 718 hektare eksplorasi tambang bijih besi izin berlaku dari 13 April 2011 hingga 13 April 2013, lokasi tambang di Desa Sebangau Kecamatan Parenggean.
Selanjutnya izin miliki PT Mustika Indah Usindo luas wilayah 143 hektare eksplorasi bijih besi izin berlaku mulai dari 13 April 2011 hingga 13 April 2013, lokasi tambang di Desa Bukit Indah Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur.
Untuk izin yang keenam adalah milik PT Frarora Mining luas wilayah 1.200 hektare, eksplorasi bijih besi izin berlaku mulai dari 19 April 2011 hingga 19 April 2013, lokasi tambang Desa Buana Mustika dan Sebangau, Kecamatan Parenggean. (Ant)
0 komentar:
Posting Komentar