Surabaya - Sindikat pemalsuan Buku Uji Berkala Kendaraan Bemotor (KIR) berhasil diringkus Unit Jatanras Satreskrim Polresta Surabaya. Sayangnya hanya lima pelaku saja yang berhasil ditangkap meski diduga tak sedikit pelaku terlibat dalam praktek kotor tersebut yang masih bergentayangan menjalankan aksinya.
Kelima pelaku itu diantaranya Abdul Majid dan Usman asal Driyorejo, Gresik yang diketahui merupakan karyawan PT Tirta Karya. Kemudian Sukadi yang bekerja di Biro Jasa daerah Mojokerto, serta dua oknum pegawai Dishub Kota Mojokerto bernama Ikwan dan Anang.
Kronologinya, Abdul Majid dan Usman mendapat job mengurus KIR 25 unit kendaraan milik PT Tirta Karya. Keduanya sepakat berbagi tugas dalam proses pengurusannya, 11 unit menjadi urusan Usman sedangkan sisanya ditangani oleh Madjid. Demikian diungkapkan Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Indra Wiguno.
Buku KIR nya diperoleh dari Anang yang bertugas di Dishub Kota Mojokerto. Oleh Anang tugas itu dilimpahkan kepada Sukardi yang bekerja di sebah biro jasa. selanjutnya Sukardi meminta kepada Ikwan buku "KIR bodong". Buku KIR itu dengan sangat mudah diperoleh Ikwan lantaran ia merupakan pegawai Dishub Kota Mojokerto
Setali tiga uang, hal yang sama juga dilakukan Abdul Majid. Celakanya orang yang diharapkan bisa membantu memberikan buku KIR palsu melarikan diri setelah mengetahui adanya penggerebekan dari Polrestabes Surabaya.
"Sekilas buku itu memang terlihat asli hasil dari pengujian KIR, apalagi sudah dibubuhi stempel dan tandatangan. Namun jika kita mau lebih cermat memperhatikan tanggal penerbitan dan stempelnya pasti akan mudah mengetahui asli dan tidaknya," kata Bayu.
Praktek Haram tersebut, lanjut Bayu, sudah berjalan selama hampir 2 tahun. Keuntungannya mencapai Rp 100 ribu per buku. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kelima pelaku kini ditahan di Mapolrestabes Surabaya.
Reporter : Munawar
0 komentar:
Posting Komentar