 |
| Jokowi beri keterangan Pers Terkait Dokumen Panama Paper |
Jakarta - Jika masyarakat dihebohkan dengan beredarnya dokumen panama paper, tidak demikian bagi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Kepada media Jokowi mengaku telah mengetahui hal tersebut sebelum dokumen panama paper beredar.
Seperti diketahui dalam dokumen panam paper menyebutkan, adanya jaringan korupsi, kejahatan pajak kepala Negara, agen rahasia, pesohor hingga buronan. Tak hanya itu, di Indonesia ada pula ribuan data perusahaan bayangan yang sengaja diyuridiksi bebas pajak (Offshore) untuk menghindari pengenaan pajak.
"Nanti juga akan ada keterbukaan terkait perbankan, jadi akan terungkap siapa-siapa saja yang nyimpen hartanya di Swiss atau Singapura. Kalau sudah demikian kita selayaknya memperbaiki diri apalagi di era keterbukaan seperti sekarang ini," kata Jokowi dihadapan Gubernur seluruh Indonesia, Jumat (8/4).
Menanggapi hal itu, Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan RI mengatakan, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki sendiri data asset para wajib pajak yang tidak laporannya bukan diambil dari dokumen panama paper. Bahkan DJP memiliki sendiri data resmi dari otoritas pajak di Negara-negara G20.
"Kita punya sendiri datanya dan bukan berdasarkan laporan dari panama paper. Kalaupun sekarang muncul dokumen panama paper tentu perlu kita kaji validitasnya dengan data yang kita miliki," kata Bambang.
Lanjut Bambang, pihaknya juga akan menelusuri kepemilikan asset para wajib pajak asal Indonesia di luar negeri yang belum dilaporkan secara resmi. "Nanti kita akan tetap telusuri itu dari berbagai bentuk, mulai dari uang dan lainnya. Dan tentunya ini menjadi fokus kinerja kita juga," ujarnya.
Reporter : John Willy
Editor : Dicky Wijaya
0 komentar:
Posting Komentar