SURABAYA-Ada yang unik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Pakal yang masuk dalam daerah pemilihan (Dapil) 5. Pasalnya surat kertas suara yang di terima TPS itu untuk Dapil 4. Tentu saja Panitia Pengawas Pemilu Kota Surabaya langsung menghentikan sementara pelaksanaan pecoblosan sampai kertas suara untuk Dapil 5 diterima.
"Kami terpaksa menghentikan pada pukul 10.00 WIB. Kami minta KPU menganti surat suara sesuai dapilnya," kata Ketua Panwaslu Surabaya Wahyu Hariyadi, Rabu, (9/4).
Terdapat sekitar 406 kertas suara di TPS 9 yang tertukar sehingga kami minta KPU segera menggantinya. Ia tidak memungkiri bahwa kesalahan juga terjadi di TPS lain di Kecamatan Pakal.
"Untungnya KPU segera mengganti sehingga pencoblosan bisa dilanjutkan kembali. Pelaksaan pemilu harus selesai pukul 13.00 WIB," katanya.
Wahyu mengatakan banyak kesalahan teknis administrasi dalam pelaksanaan pemilu di Surabaya kali ini. Selain itu, kesalahan teknis lainnya kekurangpahaman KPPS mengenai formulir A5 yang bisa digunakan asalkan dengan syarat bisa menunjukkan identitasnya.
Sementara itu, caleg sekaligus ketua DPRD Surabaya M. Machmud menilai KPU Surabaya teledor atas tertukarnya surat suara di dapil 5. Atas kejadian tersebut, Machmud merasa dirugikan karena banyak pendukungnya batal melakukan pencoblosan karena tidak terdapat namanya di surat suara.
"Ironisnya banyak petugas TPS banyak yang tidak tahu, Buktinya ada yang sampai 200 orang baru tahu," katanya.
Ia mengatakan kesalahan yang terjadi di dapil lima Kecamatan Pakal terjadi di RW 5 Surya Nata, RW 4 pasukin Kunin, RW Lima Lidah Kulon, RT 5 RW 8 PDK Benowo dan RW 3 Jawu.
Terdapat sekitar 406 kertas suara di TPS 9 yang tertukar sehingga kami minta KPU segera menggantinya. Ia tidak memungkiri bahwa kesalahan juga terjadi di TPS lain di Kecamatan Pakal.
"Untungnya KPU segera mengganti sehingga pencoblosan bisa dilanjutkan kembali. Pelaksaan pemilu harus selesai pukul 13.00 WIB," katanya.
Wahyu mengatakan banyak kesalahan teknis administrasi dalam pelaksanaan pemilu di Surabaya kali ini. Selain itu, kesalahan teknis lainnya kekurangpahaman KPPS mengenai formulir A5 yang bisa digunakan asalkan dengan syarat bisa menunjukkan identitasnya.
Sementara itu, caleg sekaligus ketua DPRD Surabaya M. Machmud menilai KPU Surabaya teledor atas tertukarnya surat suara di dapil 5. Atas kejadian tersebut, Machmud merasa dirugikan karena banyak pendukungnya batal melakukan pencoblosan karena tidak terdapat namanya di surat suara.
"Ironisnya banyak petugas TPS banyak yang tidak tahu, Buktinya ada yang sampai 200 orang baru tahu," katanya.
Ia mengatakan kesalahan yang terjadi di dapil lima Kecamatan Pakal terjadi di RW 5 Surya Nata, RW 4 pasukin Kunin, RW Lima Lidah Kulon, RT 5 RW 8 PDK Benowo dan RW 3 Jawu.
Reporter : M Nazar
0 komentar:
Posting Komentar