Aksi yang terjadi pada Jumat (2/11/2012) siang itu mendapat pengawalan ketat kepolisian. Aksi saling dorong antara ribuan buruh dan polisi tidak bisa dihindari.
kedatangan para buruh dalam beberapa gelombang itu sempat memacetkan Jalan A Yani. Mereka memblokir jalan yang menghubungkan Pasuruan dan Sidoarjo ke arah Surabaya itu.
Polisi sempat mengalihkan lalu lintas ke Jalan Gayungsari Timur, namun usaha itu belum bisa mengurangi kepadatan kendaraan.
Akhirnya, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto, turun tangan dan meminta paksa para buruh mengakhiri pemblokiran. Kepada para buruh, Tri mengatakan bahwa ada ambulans mengangkut orang sakit yang tertahan, tidak bisa lewat. Para buruh pun akhirnya membuka pemblokiran.
“Tadi memang agak keras, tapi para buruh akhirnya mau memahami,” tutur Tri di lokasi, Jumat (2/11/2012).
Sementara itu perundingan antara perwakilan buruh dan manajemen tidak menghasilkan kesepakatan. Mereka pun menuntut bertemu dengan pengelola Carrefour, namun mereka malah dipertemukan dengan tim pengacra PT Alfa Retelindo.
Ketua SPSI Surabaya, Dendy Prayitno, menjelaskan, PT Alfa Retelindo tidak memiliki kewenangan lagi untuk memutuskan nasib karyawan.
Dendy mengatakan, masalah ketenagakerjaan ini berawal dari dibelinya mayoritas saham PT Alfa Retelindo oleh Carrefour. Para buruh bingung karena mereka masih tercatat sebagai karyawan Alfa, namun bekerja di Carrefour.
(Sindo TV / Andreas Wicaksono / ton)
0 komentar:
Posting Komentar