Jakarta - Pemerintah memperkirakan banyak mobil mewah masih menggunakan BBM bersubsidi padahal spesifikasi mesinnya menuntut BBM beroktan tinggi dan bukan BBM subsidi."Secara teknis, kendaraan mewah mestinya hanya memakai BBM nonsubsidi seperti pertamax dan pertamax plus, agar mesin lebih awet," kata Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan masih banyak mobil-mobil tersebut memakai premium subsidi dengan angka oktan yang rendah.
"Karenanya, mohon kesadaran moral para pemilik kendaraan mewah yang pastinya mampu agar dalam sebulan ini, tidak memakai premium subsidi," ujarnya. "Kami tidak bisa memaksa, hanya mengimbau kesadarannya saja," ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah akan menghapus penjualan BBM subsidi di SPBU kawasan elit.
Pemerintah mengimbau para pemilik mobil mewah untuk memakai BBM nonsubsidi menyusul kuota subsidi sebesar 44,04 juta kiloliter diperkirakan habis pada 24 Desember 2012.
"Berempatilah kepada mereka yang seharusanya mendapatkan subsidi," kata
Menurut dia, pemerintah tengah memikirkan agar tidak terjadi kekosongan BBM subsidi setelah 24 Desember 2012.
"Secara keuangan memang tidak bisa ditambah, namun tetunya pemerintah tidak akan tinggal diam," katanya.
Sementara juru bicara Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya memastikan stok dan pasokan BBM subsidi untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya aman.
Penyaluran premium dan solar di DKI Jakarta dan sekitarnya pada periode 25 hingga 26 November 2012 rata-rata 10 persen di atas penyaluran harian normal.
Bahkan, pada 27 November 2012 penyaluran Premium mencapai 14.162 kiloliter atau 29 persen di atas rata-rata normal dan solar 4.448 kiloliter atau 22 persen di atas normal.ant
0 komentar:
Posting Komentar