Surabaya - General Manager PLN Distribusi Jawa Timur Ir Haryanto WS mengakui angka surplus saat ini naik menjadi 4.245,2 Mega Watt (MW). Kelebihan listrik yang terus meningkat ini disebabkan pembangkit listrik di Paiton 9 sudah mampu menghasilkan listrik hingga 660 MW.
"Saat ini kebutuhan beban puncak listrik kami hanya 4.424,8 MW, jadi masih ada separuhnya yang bisa
digunakan industri. Dan kami memang salah satu provinsi yang memiliki surplus terbesar di Jawa, jadi secara nyata kami siap menerima kebutuhan listrik industri sebesar apapun," ungkap Haryanto, saat Diskusi PLN tentang Tarif di Hotel Sahid, Kamis (8/11/2012). "Saat ini kebutuhan beban puncak listrik kami hanya 4.424,8 MW, jadi masih ada separuhnya yang bisa
Namun tingginya surplus ini tak mampu dimanfaatkan PLN Jatim untuk menjual ke daerah lain, karena tak tersedianya infrastruktur pendukung. Satu-satunya cara dengan menarik minat pengusaha nasional dan internasional mendirikan industri di Jatim. Dan Haryanto berharap para investor akan lebih memprioritaskan Jatim karena faktor pendukung industri seperti pasokan listrik dan keamanan berusaha lebih terjamin di Jatim.
"Saat ini pimpinan pusat kami pun terus mengarahkan untuk wilayah Jatim. Dan saat ini sudah ada 5 pabrik smelter (industri pengolahan dan pemurnian) yang berminat masuk ke Jatim," ujarnya.
Kelima pabrik smelter itu diantaranya Moderen Group yang membutuhkan 100-300 MW listrik. Pabrik lainnya seperti dari Australia dan China pun mulai mendekat ke Jatim. Diharapkan dengan semakin banyaknya pabrik yang masuk ke Jatim, surplus yang selama ini terus meningkat seiring dengan penambahan pembangkit listrik di Jatim bisa termanfaatkan dan menghasilkan revenue PLN sendiri.
"Tahun ini target revenue kami sekitar Rp 19 Triliun. Dan dengan masuknya industri tentu akan lebih besar lagi," tandasnya .BJ
0 komentar:
Posting Komentar