Jakarta-Mantan ketua umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait rangkap jabatan yang diembannya saat ini sebagai Ketua Umum PD sekaligus presiden atau kepala negara. Menurutnya, rangkap jabatan membuat seseorang tidak bisa fokus dalam pekerjaannya.
"Pada saat saya terpilih sebagai ketua umum PD, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari anggota DPR. Jika saya mengambil keduanya fokusnya pasti akan berkurang, saya tidak mampu menilai SBY. Itu kan saya. Saya pernah berjodoh sebentar dengan Demokrat, lalu tidak lagi," ujar Anas, di kantor pengacara Adnan Buyung Nasution, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (17/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, Anas sudah sejak Februari 2013 menjadi tersangka kasus gratifikasi proyek Hambalang. Namun hingga kini pengusutan kasus itu tak tampak perkembangannya. Anas sama sekali belum pernah diperiksa KPK sebagai tersangka.
Oleh karena itu, Anas memutuskan untuk menunjuk Adnan Buyung sebagai kuasa hukumnya, walaupun terbilang cukup telat. Adnan bergabung dalam tim pembela Anas sejak 15 April lalu.
Selain Buyung, mereka yang sudah bergabung yakni Firman Wijaya, Tina Haryaning, Asmar Oemar Saleh, Carrel Ticualu, Patra M. Zen, Handika Honggowongso, dan Abdul Hadi Lubis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Anas sudah sejak Februari 2013 menjadi tersangka kasus gratifikasi proyek Hambalang. Namun hingga kini pengusutan kasus itu tak tampak perkembangannya. Anas sama sekali belum pernah diperiksa KPK sebagai tersangka.
Oleh karena itu, Anas memutuskan untuk menunjuk Adnan Buyung sebagai kuasa hukumnya, walaupun terbilang cukup telat. Adnan bergabung dalam tim pembela Anas sejak 15 April lalu.
Selain Buyung, mereka yang sudah bergabung yakni Firman Wijaya, Tina Haryaning, Asmar Oemar Saleh, Carrel Ticualu, Patra M. Zen, Handika Honggowongso, dan Abdul Hadi Lubis.
0 komentar:
Posting Komentar