MOJOKERTO - Kanker Serviks dan Kanker Payudara adalah penyakit mematikan yang paling ditakuti kaum perempuan. Menurut data hingga kini Penderita kanker serviks mengalami peningkatan hingga 10 persen atau sekitar 470.000 kasus.
Merespon perkembangan serangan Kanker ganas tersebut, Ketua Persit KCK Koorcab Korem 082 Mojokerto Ny. Irham Waroihan tergerak untuk ikut mensosialisasikan pencegahan sekaligus penyembuhannya kepada masyarakat.
Bertempat di Aula Makorem 082, sosialisasi itu digelar dan diikuti sedikitnya 180 anggota Persit, PNS wanita dan para prajurit Kowad dengan metoda dialog antara para peserta dengan Dr. Ananto Sidohutomo, MARS dari Museum Kanker Indonesia di Surabaya yang juga merupakan dokter pendiri gerakan moral 'BIDADARI'. Sebuah gerakan moral yang tidak mengijinkan seorang perempuanpun mati karena Kanker Serviks dan Kanker Payudara.
Dalam kesempatan itu hadir pula Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan , S.Sos. Kepada undangan yang hadir, Irham berharap kepada peserta sosialisasi untuk serius memanfaatkan sosialisasi tersebut dengan berdialog secara langsung. "Tujuannya mendapatkan wawasan tentang pencegahan dan penyembuhan penyakit tersebut," katanya.
Sementara itu, Dr. Ananto Sidohutomo memaparkan, dari seratus lebih jenis kedua jenis Kanker tersebut relative sudah diketahui pencegahannya. Mulai cara mendeteksi dini, dan upaya penyembuhan secara maksimal.
"Bila dinegara maju bisa, kenapa di Indonesia tidak. Kuncinya satu yaitu sosialisasi edukatif, hingga masyarakat tahu dan bisa mengambil langkah untuk mencegah dan mendeteksinya sejak dini," katanya. ***
Wartasurya.com
Merespon perkembangan serangan Kanker ganas tersebut, Ketua Persit KCK Koorcab Korem 082 Mojokerto Ny. Irham Waroihan tergerak untuk ikut mensosialisasikan pencegahan sekaligus penyembuhannya kepada masyarakat.
Bertempat di Aula Makorem 082, sosialisasi itu digelar dan diikuti sedikitnya 180 anggota Persit, PNS wanita dan para prajurit Kowad dengan metoda dialog antara para peserta dengan Dr. Ananto Sidohutomo, MARS dari Museum Kanker Indonesia di Surabaya yang juga merupakan dokter pendiri gerakan moral 'BIDADARI'. Sebuah gerakan moral yang tidak mengijinkan seorang perempuanpun mati karena Kanker Serviks dan Kanker Payudara.
Dalam kesempatan itu hadir pula Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan , S.Sos. Kepada undangan yang hadir, Irham berharap kepada peserta sosialisasi untuk serius memanfaatkan sosialisasi tersebut dengan berdialog secara langsung. "Tujuannya mendapatkan wawasan tentang pencegahan dan penyembuhan penyakit tersebut," katanya.
Sementara itu, Dr. Ananto Sidohutomo memaparkan, dari seratus lebih jenis kedua jenis Kanker tersebut relative sudah diketahui pencegahannya. Mulai cara mendeteksi dini, dan upaya penyembuhan secara maksimal.
"Bila dinegara maju bisa, kenapa di Indonesia tidak. Kuncinya satu yaitu sosialisasi edukatif, hingga masyarakat tahu dan bisa mengambil langkah untuk mencegah dan mendeteksinya sejak dini," katanya. ***
Wartasurya.com
0 komentar:
Posting Komentar