728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Senin, 16 November 2015

Atasi Sampah, DKP Surabaya Gandeng BJSC Community

SURABAYA – Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya terus menggiatkan pemuda agar lebih berperan aktif mewujudkan Kota Surabaya Zero Sampah. Salah satu diantaranya dengan cara menggandeng Sembilan orang pemuda yang tergabung dalam BJSC Community untuk ikut menekan volume limbah pasar dan dapur warga yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, dan Super Depo Sutorejo.

DKP Surabaya juga mendatangkan mesin pencacah untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk kompos. Sedangkan BJSC Community menangani langsung limbah unorganic. Demikian diungkapkan, Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari.
"Penyusutan anggaran bisa terjadi karena biaya transportasi truk pembawa sampah bisa dihemat, pasar tak lagi kumuh dan bau. Serta pedagang memiliki penghasilan dari sampah yang ditabung ke BJSC Community, nantinya hasil tabungan bisa digunakan untuk membayar retribusi dan membeli bahan pokok yang dijual dengan harga murah oleh BJSC community," imbuh Chalid.

Ketua Program Waste Trade Center (BJSC Community), Fendik Edi Sutrisno mengatakan, pihaknya juga akan mengelola setiap sampah sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Ini dilakukan guna mengurangi volume sampah agar tidak terlalu menumpuk di TPA. "Nantinya sampah dapur warga akan diolah untuk dijadikan kompos skala kecil yang dapat digunakan bersama," ujarnya.

Untuk mewujudkannya, kata Fendik, BJSC Community juga bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya, dan kini telah aktif berkantor di tujuh pasar yang ada di Kota Surabaya. Diantaranya, Pasar Darmo Trade Center, Tambak Rejo, Pasar Kembang, Mangga Dua, Pasar Induk Osowilangun, Pasar Pahing dan Pasar Kayun.

Sementara di samping Kelurahan Dukuh Sutorejo juga telah disediakan tempat berkumpul membahas program kerja. Ruangan itu juga berfungsi sebagai tempat bimbingan belajar bagi pelajar dan masyarakat sekitar. Nantinya mereka diajak ikut mengumpulkan sampah seperti menabung dan mendapat Rp.50 ribu per bulannya.

"Kami tidak mengedepankan prinsip ekonomi, cuma mengajarkan bagaimana siswa tersebut dapat turut mengurangi sampah yang ada di rumahnya. Nantinya, uang sebesar 50 ribu rupiah tersebut masuk ke buku tabungan siswa itu sendiri. Alhamdulillah di Dukuh Sutorejo sudah berjalan empat bulan, dan di Setro sudah berjalan dua tahun. Masyarkat semua antusias," papar Fendik.  

Seperti diketahui, untuk mensosialisasikan dan menerapkan program tersebut kepada masyarakat, BJSC Community membutuhkan waktu hingga setahun. "Di tahun 2015, tabungan masyarakat Dukuh Sutorejo ada yang telah mencapai 2 juta rupiah, itupun belum memasuki hitungan satu tahun," katanya lagi.

Sukses menerapkan program Surabaya Zero Sampah, komunitas yang meraih peringat ketiga nasional tentang ecopreneur itu rupanya kerap diminta mengaplikasikannya ke daerah lain hingga di luar pulau Jawa.

Bahkan kini BJSC Community telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pengolah sampah yang berpusat di Jawa Timur. "Kami ingin mewujudkan Indonesia bersih dari sampah," imbuh Fendik.


Editor : Deny Sinatra
Sumber : Humas Pemkot Surabaya
Foto : Ilustrasi


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Atasi Sampah, DKP Surabaya Gandeng BJSC Community Rating: 5 Reviewed By: Unknown