728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Sabtu, 28 November 2015

The Bajingan!!!

Negeri ini rupanya surganya para bajingan. Terdapat empat macam jenis bajingan yaitu, reny-seekers (pemburu rente), ransom collector (pengumpul ransum), free riders (penumpang gelap), serta bounty hunter (pengincar hadiah). Entahlah apa terjemahan dari istilah tersebut.

Tapi jika disimak dari kata-katanya saya hanya bisa mengenal sedikit saja dan itupun bukanlah makna resmi, karena hasil mengutak atik terminologi obrolan bersama teman saya asal Makassar.

Kembali bicara soal bajingan. Jika keempat jenis bajingan itu dikaitkan dengan politik maka terjemahannya lebih tepat. Karena para bajingan itu ada di mana-mana, salah satunya di struktur pemerintahan.

Dalam struktur pemerintahan, biasanya mereka gemar menyalahgunakan kewenangan dan pengaruh kekuasaan atas yang berkuasa. Jadilah bajingan seperti ini berlagak penguasa yang gila kuasa.

Kita juga bisa menduga bahwa bajingan seperti ini sangat dekat dengan para elite meski secara fisik dan geografis terbilang jauh. Tapi hebatnya si bajingan bisa seenaknya saja mendikte penguasa dengan fasilitas komunikasi modern. Mereka melakukannya secara rahasia menggunakan aksen A Shleifer serta RW Wishny (1993). Tak heran jika penguasaan aksen tersebut begitu dominan mengingat mereka tumbuh dari "The sale of government goods for private gain". Itu semua mengingatkan saya dengan terminologi World Bank (1997) yaitu "The abuse of public power for private gain".

Sifat ambisius melekat karena sosok good citizen yang dikenal sangat mumpuni berperan ganda. Dengan menjadi warga terhormat plus pemburu rente, bounty hunter atau juga ransom collector. Ia begitu percaya diri dan merasa piawai mendongkrak sosok yang didukungnya sukses meraih tampuk kekuasaan.

Tentu saja yang ada dipikirannya adalah "Panen" dan akhirnya banyak menuntut karena merasa itu semua adalah haknya seperti ransom collector.

Nah, sementara pemburu rente alias penumpang gelap yang tak jelas rimbanya mendadak nongol dengan menduduki pos-pos kekuasaan untuk memerankan 'karakternya' sesuai agenda.

Disinilah para bajingan penelikung itu menyelinap masuk ke zona kekuasaan secara legal. 'Menggoreng' kekuasaan yang dikemas cantik guna mempreteli privilegenya untuk kepentingan diri sendiri. Namun bila kelak terjadi pecah kongsi maka, sibajingan memainkan peran sebagai bounty hunter sesuai order.

Tak aneh jika para cecunguk itu piawai menjadikan uang dan profit seperti piala bergilir. Targetnya money, power, dan fame berjubah citra serta patronase agar kebajingannya terbungkus rapi. Dan kita seringkali menyaksikannya ditelevisi melalui program pemberitaan, sahut menyahut dalam debat debat, dan acara tuding menuding perkongsian jahat lainnya.

Ironis, karena betapa mudahnya negeri ini berubah fokus hingar bingarnya sebuah masalah yang tidak penting-penting amat di bahas. Andai terfokus sekalipun modal penyelesaaiannya cukup dengan meringis sambil berjabat tangan bila perlu berpelukan di depan kamera wartawan.

Kita juga kerap dibuat bingung dengan berbagai isu, seperti contoh si Cemplon terekam minta saham, si Cemplin meloloskan perusahaan kapitalis yang tak henti melubangi tanah negeri ini sampai dengan ulah si Cemplang yang diduga menemui "pengusaha hitam" dan lain sebagainya.

Sehari-hari kita dibingungkan dengan isu dan fakta mengerikan akibat lemahnya hukum di negeri ini. Kebingungan itu ditambah dengan kemalasan kita membiasakan diri membinasakan isu dengan fakta. Contohnya setelah si pejabat anu ketemu pejabat anu atau politisi anu konferensi pers bersama politisi anu, business back to normal.

Ah masa bodoh ransom collector, bounty hunter, free riders, atau rent-seekers, bagi saya semua itu memiliki DNA abuse of power. Negeri ini telah dibonsai sesuai syahwat hedonisme pada materi, pengaruh dan kekuasaan. Untuk itu marilah kita bangkitkan kesadaran kolektif guna memberangus para bajingan tersebut. Semoga...

Penulis : Deny S

Wartasurya.com






  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: The Bajingan!!! Rating: 5 Reviewed By: Unknown