Trenggalek - Bencana banjir bandang yang menerjang 3 kecamatan di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, sangat dirasa memilukan bagi masyarakat yang terkena terdampak tersebut. Sbelumnya pada (15/08) beberapa desa di Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek diterjang banjir bandang yang menyebabkan 935 KK. Pada Rabu (17/8) sekira pukul 20.00 WIB, banjir kembali merendam 11 desa di Kecamatan Gandusari.
Peristiwa tersebut terjadi lantaran hujan deras yang berlangsung pada Selasa (16/8) pukul 21.00 WIB hingga Rabu pagi dan menyebabkan Sungai Tawing meluap sehingga merendam sejumlah desa di Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Kampak.
Puncak banjir terjadi pada Rabu sekira pukul 04.00 - 07.00 WIB dengan ketinggian banjir antara 50 - 150 cm. Namun, sekitar pukul 13.30 WIB sebagian banjir mulai surut di beberapa wilayah.
Dikatakan Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB bahwa bencana banjir kali ini menyebabkan 1 orang luka-luka tangan kanan hingga patah karena tertimpa kandang sapi. Korban bernama Laminto (53) saat ini dirawat di RSUD Dr Iskak Tulungagung. Banjir bandang ini juga mengakibatkan sekitar 4.991 rumah terendam banjir setinggi 50-150 cm.
"Selain itu banjir juga merendam lahan pertanian yang rusak terdiri dari 48 hektar yaitu 40 hektar di desa Krandegan, 6 hektar di desa Karanganyar dan 2 hektar di Desa Widoro," terangnya, Kamis (18/08).
Kerugian lain dalam bencana banjr bandang ini menyapu 10 buah kolam ikan Lele milik Makin warga Desa Wononejo yang terletak di Rt 21 Desa Sukorejo yang diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 1 Milyar.
Tak hanya itu, 1 ekor sapi milik Giman warga desa Ngrayung dan 2 ekor kambing milik Jumari warga Rt 01 Desa Jajar juga ikut hilang diduga terseret arus banjir.
Dampak lain adalah rusaknya jembatan, jalan dan kerusakan bangunan perkantoran.
"Akibat hujan deras juga telah menyebabkan longsor di Dusun Balang Desa Senden Kecamatan Kampak dan menimpa bangunan rumah sehingga roboh dan menyebabkan 1 korban meninggal dunia yaitu Mukilah (80). Serta di tempat lain, longsor menimpa rumah di Desa Ngembel Kecamatan Watulimo," imbuhnya.
Masih terang Sutopo, upaya penanganan darurat juga telah dilakukan. BPBD Kabupaten Trenggalek telah melakukan distribusi logistik. Tagana mendirikan dapur umum di Kantor Kecamatan Gandusari.
Sedangkan BPBD Provinsi Jawa Timur telah melakukan pengiriman logistik dan sandang bagi korban terdampak. Saat ini BPBD Trenggalek dan BPBD Provinsi Jawa Timur masih melakukan pendataan.
"Masyarakat diminta untuk selalu waspada terkait ancaman banjir dan longsor di musim kemarau. Anomali cuaca dan menguatnya La Nina telah meningkatkan curah hujan secara nyata. Potensi hujan masih akan terus berlangsung," pungkasnya. (C1)
Redaktur : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar