728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Sabtu, 07 Desember 2013

Dikira Polisi, Wartawan Jadi Sasaran Aniaya

Sumbawa, Metrosurya.com-Moerdiny alias Duaribu, wartawan Harian Gaung NTB, dianiaya orang tak dikenal karena disangka anggota kepolisian, saat hendak bertugas meliput Rapat Paripurna di Gedung DPRD Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Laporan kasus penganiayaan wartawan itu sudah kami terima. Kami masih menyelidiki, siapa pelaku sebenarnya," kata Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman yang dihubungi di Sumbawa Besar, Sabtu.

Menurut Kapolres, kejadian itu berlangsung Jumat malam (6/12) sekitar pukul 19.30 Wita. "Begitu menerima laporan penganiayaan itu, kami langsung memerintahkan tim Buser dan anggota Sabhara ke tempat kejadian perkara (TKP), namun para pelaku sudah tidak berada di tempat," ujarnya.

Ditemui di tempat terpisah, Moerdiny yang akrab disapa Duaribu, didampingi Dedy Suhartono, menuturkan, sebelum kejadian penganiayaan, mereka berdua bersama seorang rekan bernama Syamsul Hidayat, ditugaskan redaksi untuk meliput kegiatan Rapat Paripurna DPRD Sumbawa yang digelar Jumat malam.

Mereka bertiga datang lebih awal sekitar pukul 19.30 Wita dan kegiatan Paripurna belum dimulai. Sembari menunggu, mereka menuju sebuah warung tepat berada di depan Kantor DPRD dan berniat untuk minum kopi. Seraya memesan kopi, mereka pun duduk di teras.

Tidak jauh dari teras, berjarak kurang lebih dua meter, duduk seorang pria. Pria ini kemudian memanggil rekannya yang berada di dalam warung. Rekannya itupun ke luar dan keduanya terlibat pembicaraan serius sambil menunjuk ke arah Duaribu, Syamsul dan Dedet.

"Saat itulah kami merasakan kecurigaan karena kedua orang itu berbisik sambil menunjuk-nunjuk ke arah kami," kata Duaribu.

Duaribu melanjutkan, salah seorang pria yang mengenakan baju kaos hitam, celana jeans, rambut cepak, tubuh kekar dan berkulit hitam datang menghampirinya dengan wajah yang tidak bersahabat dan seketika membentak: "Siapa kalian..!!" Tanpa menunggu jawaban, pria itu lantas beranjak ke samping warung lalu menuju ke arah dapur, kemudian kembali sambil menggenggam parang.

Dedy dan Syamsul langsung kabur, setelah melihat pria cepak itu menyerang Duaribu. Beruntung Duaribu berhasil menangkap parang itu menggunakan tangan kirinya, sehingga badannya tidak tertebas benda tajam itu.

"Pria kekar itu langsung mencekik leher saya sambil mengatakan: kalian intel ya, keluarkan senjatamu!," kata Duaribu, mengisahkan.

Saat itu, Duaribu mengatakan bahwa dirinya adalah wartawan, tapi pria itu tak menggubris bahkan semakin kuat memelintir lehernya. "Terpaksa saya menggigit tangan pria itu, hingga cekikannya lepas. Saya langsung kabur ke arah Gedung DPRD," ujar Duaribu.

Di halaman gedung wakil rakyat itu, Duaribu mengambil dua buah bongkahan batu untuk membela diri. Namun tindakannya ini dihalang-halangi pemilik warung, Iksan, yang merupakan anggota Satpol PP dengan cara memeluk Duaribu, sambil mengatakan kalau pria cepak itu adalah anggota TNI.

"Setelah orang itu pergi menggunakan mobil hitam bersama empat rekannya, kami langsung melaporkan kejadian ke Polres Sumbawa," jelasnya.

Pimpinan Redaksi (Pimred) Gaung NTB Abu Sufyan Muchtar berharap pihak berwajib dapat mengungkap kasus itu.

Selain itu, kata Abu, TNI juga diharapkan dapat menunjukkan sikap, jika memang benar oknum itu adalah anggota TNI, sehingga perbuatan seseorang tidak sampai mencoreng nama baik institusi.

Foto : IST
Reporter : Bihara Yudha P
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Dikira Polisi, Wartawan Jadi Sasaran Aniaya Rating: 5 Reviewed By: Unknown