Jakarta - Siapa yang tak mengenal Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, yang getol meneriakkan anti korupsi di negeri ini. Namun siapa sangka apa yang sudah dilontarkannya terkait anti korupsi justru tak berbanding lurus dengan perbuatannya. Ini diketahui setelah Irman ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT), Sabtu (17/9/2016).
Bahkan di Tahun 2015 dalam acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK), Irman Gusman memberikan contoh sejumlah negara yang sukses dalam hal pemberantasan korupsi, salah satunya adalah Filipina.
Wartasurya.com pernah mencatat Irman Gusman ikut mengadiri kegiatan Festival Antikorupsi Bandung 2015 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12/2015) lalu.
Dalam Festival itu Irman Gusman secara tegas menyatakan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa dan dapat membuat peradaban manusia hancur. Untuk itu diperlukan hukuman berat yaitu hukuman mati bagi para koruptor. "Kalau diperlukan kenapa tidak. Sudah saatnya, Indonesia memiliki perundangan baku yang mengatur tentang hal itu setegas-tegasnya," katanya.
Yang terpenting, lanjut Irman, tindakan pencegahan harus diutamakan bila perlu masyarakatpun memiliki budaya bersih, jujur, dan terbuka. Hal itu bisa dilakukan sejak dini dan dilakukan di lingkungan keluarga serta sekitar. "Keteladanan juga penting. Langkah sederhananya, mari kita mulai dari kita, terutama bersyukur. Mari bangun negeri yang bersih dari korupsi, sehat, dan pintar menuju Indonesia hebat," kata Irman.
Reporter : John Willy
0 komentar:
Posting Komentar