Trenggalek – Setelah melalui proses panjang akhirnya, jenazah Imam Shodik (20) warga Rt 13 Rw 05. Desa Sambirejo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur tiba dirumah duka pada rabu (8/06) malam. Suasana duka dan isak tangispun pecah setelah jenazah diturunkan dari mobil ambulan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari keluarga korban oleh Wartasurya.com, Imam bekerja di Negara Malaisya sebagai kuli bangunan. Kematian penyumbang Devisa negara inipun belum diketahui secara jelas penyebab atau motifnya hingga sampai saat ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
"Korban bekerja di Malaisya sudah 1 tahun, selama beberapa bulan terakhir ini keluarga tidak berkomunikasi dengan korban. Tiba tiba mendapat kabar dari temanya kalau ia meninggal dunia," ucap Tidar adik keponakan korban.
Masih menurut keterangan Tidar korban ditemukan tewas mengambang diselokan tempat dirinya bekerja diwilayah Johor Baru Malaysia. Sebelum jenazah dipulangkan pihak pemerintahan desa juga sudah mengkonfirmasi ke pihak kedutaan besar Malaysia untuk segera mengurus sejumlah data diri korban demi keperluan identifikasi kepulangan korban.
"Korban termasuk orang yang pendiam dan tidak neko-neko, dan kematian korban ini juga tidak disangka-sangka.Mencoba mengadu nasib di negara tetangga tetapi justru hal buruk yang terjadi kepada korban. Namanya musibah kita harus terima," imbuhnya.
Sementara salah satu pegawai dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur yang berhasil ditemui Wartasurya.com dirumah duka mengaku, bahwa mendapat kabar meninggalnya Imam tersebut dari KJRI di Kuala Lumpur bahwa korban ditemukan tidak bernyawa di penampungan air tempatnya bekerja.
"Saat ini misteri kematian korban masih dalam proses penyidikan. Belum ada tanda-tanda korban dibunuh atau penganiayaan. Intinya kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak yang berwajib disana," pungkasnya.
Foto : Suasana rumah duka pasca kedatangn jenazah kemarin
Reporter : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar