Surabaya-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak diperuntukkan mendanai klub profesional. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, M Afghany Wardhana.
"Itu memang sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 22 Tahun 2011. Dan pendanaan klub profesional masing-masing termasuk juga induk organisasi cabang olah raga terkait," ujar Afghany kepada wartawan di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/6/2016).
Namun demikian, Pemkot Surabaya tetap berkomitmen mendukung kemajuan olahraga di Surabaya. Terbukti, Pemkot Surabaya kerap menggelar berbagai event dan turnamen olahraga. Salah satu contoh turnamen sepak bola kelompok usia Piala Wali Kota Surabaya. Tahun lalu ada turnamen sepak bola U-12 dan U-14.
"Sebentar lagi U-15 dan U-17. Ini menunjukkan ibu wali sangat konsen dengan pembinaan olahraga. Ini juga bukti kepedulian Pemkot Surabaya terhadap cabor sepak bola lewat pembinaan," ia menjelaskan.
Kepedulian Pemkot Surabaya terhadap kemajuan olahraga di Surabaya tercermin dari besaran anggaran yang digelontorkan untuk 42 cabang olahraga di Surabaya.
"Untuk tahun anggaran di tahun ini, anggaran untuk 42 cabang olahraga kita anggarkan hampir Rp 10 miliar," kata dia.
Selain pembinaan melalui penyelenggaraan turnamen, Pemkot Surabaya juga aktif membangun sarana olahraga di Surabaya.
Setiap tahunnya, lebih dari 40 sarana olahraga dibangun oleh Pemkot Surabaya. Afgany mencontohkan, pembangunan lapangan soft ball di Jalan Dharmawangsa sudah beres dan kini dilanjut lapangan hoki.
Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Kota Surabaya, Eddy Santoso, menambahkan Pemkot Surabaya juga membangun dan memperbaiki beberapa lapangan sepak bola.
"Seperti di eks lokalisasi Klakah Rejo dan di Jambangan. Termasuk juga membangun lapangan futsal. Karena untuk proses regenerasi atlet, perlu sarana memadai supaya bisa dipakai untuk latihan," ujar Eddy.
0 komentar:
Posting Komentar