Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Liyana Kurniawati saat dikonfirmasi disela-sela kesibukannya dikantor PMI Kabupaten Trenggalek. Meski memasuki sepekan bulan puasa, kebutuhan darah masih tercukupi dan justru mengalami kelebihan stok.
"Untuk total stok darah sampai hari ini sebanyak 381 diantaranya golongan darah A sebanyak 124, golongan daran B 108 dan golongan darah O sebanyak 149. Sedang untuk golongan darah AB sampai hari ini masih kosong," terangnya saat dikonfirmasi Wartasurya.com, Selasa (14/06).
Dari sebelum bulan puasa, kata Liyana, jumlah pendonor juga relatif stabil tidak berkurang dan juga tidak bertambah. Hanya saja pola praktik yang dijalani oleh pendonor selama bulan puasa diganti pada malam hari atau usai berbuka puasa.
Dikarenakan kondisi tubuh yang tidak memenuhi asupan gizi selama berpuasa disiang hari menyebabkan sel darah merah yang ada didalam tubuh berkurang.
Secara struktural, pihak PMI sendiri tidak mengharuskan masyarakat untuk melakukan donor darah utamanya dibulan puasa. "Akan tetapi kesadaran masyarakat akan donor darah itu cukup tinggi, sehingga stok dari PMI sendiri justru berlebihan," imbuh wanita berhijab ini.
Dalam sebulan jumlah pendonor di Kabupaten Trenggalek tercatat 600-700 pendonor aktif. Sebelumnya, PMI juga gencar mencari pendonor dengan metode menjemput bola.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah cukup minim sehingga ditahun-tahun tersebut PMI sangat kesulitan dan mengalami kelangkaan stok darah.
"Namun perlu saya apresiasi, saat ini mayoritas masyarakat Trenggalek sudah sadar dan peduli dengan sesama. Banyak sekali panggilan-panggilan komunitas yang datang ke PMI untuk dilakukan donor darah," tegas Liyana.
Sedangkan, masih lanjut Liyana, untuk donor darah masal sudah dilakukan sejak seminngu sebelum pelaksanaan bulan puasa. Hanya saja, saat itu PMI lebih aktif khususnya kepada instansi-instansi Pemerintah di Kabupaten Trenggalek.
Foto : Dokter Liyana tunjukkan stok darah yang ada di PMI Kabupaten Trenggalek
Reporter : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar