Trengggalek - Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2016, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Trenggalek bersinergi dengan Polres Trenggalek menggelar tes urine bagi pengemudi dan awak bus, Kamis (23/06).
Terpusat di terminal Surondakan Trenggalek, kegiatan tersebut diikuti kurang dari 25 peserta yang terdiri dari sopir dan pengendali angkutan umum. Hal tersebut juga bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan pengemudi, mengingat menjelang arus mudik lebaran yang tinggal 2 pekan.
Zainul Muttaqin selaku Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNKK Trenggalek mengatakan bahwa kegiatan tes urine ini merupakan agenda tahunan yang digelar oleh BNNK bekerjasama dengan pihak kepolisian.
"Dalam pemeriksaan urine kali ini, kita juga turut melibatkan petugas kesahatan dari Pusekesmas Rejowinangun. Dan secara jelas pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya peredaran gelap atau penyalahgunaan narkoba khususnya bagi awak pengemudi," ucapnya pada Wartasurya.com dilokasi.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan sebagai langkah antisipasi laka lantas akibat penggunaan obat-obatan terlarang maupun kondisi kesehatan yang buruk.
Hasilnya, diakui Zainul dari puluhan pengemudi yang menjalani pemeriksaan tes kesehatan dan urine mendapatkan hasil yang negatif. "Sejauh ini hasil yang didapat dari 25 peserta mendapatkan hasil negatif. Sedangkan untuk kondisi kesehatan juga tergolong baik dan tidak ada yang mengalami keluhan apapun," tegasnya.
Menjelang hari raya lebaran tahun ini, pihaknya memastikan akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan seiring dengan maraknya kasus peredaran narkotika sebagaimana yang diketemukan beberapa waktu lalu bahwa terdapat seorang pengemudi angkutan umum yang terlibat tengah menggunakan narkoba.
Dikonfirmasi terpisah, Dwi salah satu sopir bus mengaku pemeriksaan semacam ini perlu dilakukan agar kedepannya nanti pengemudi angkutan umum bisa mempertanggung jawabkan sepenuhnya keselamatan penumpang.
"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, memang perlu adanya pemeriksaan kesehatan seperti ini. Sehingga jaminan keselamatan penumpang benar-benar dipertaruhkan bagi pengemudi angkutan umum seperti halnya bus," ungkap pria berkacamata ini.
Sejauh ini, kata Dwi pemeriksaan kesehatan sudah rutin dilakukan setiap tahunnya dan sampai saat ini pria yaang mengaku menjadi sopir bus selama 9 tahun ini menegaskan sudah menjalani tes kesehatan di kota Surabaya, Kediri dan Trenggalek.
Berharap dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini mampu memberikan dampak yang positif bagi pengemudi dan awak bus sehingga keselamatan penumpang nantinya bisa benar-benar terjamin.
Foto : salah satu sopir bus menjalani tes urine oleh BNNK Trenggalek
Reporter : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar