Dalam orasinya mahasiswa pendemo mendesak, selain menuntut tranparansi juga menyayangkan besarnya alokasi APBD untuk gaji pegawai. Bukti itu nampak dari total 2/3 APBD yang ada tersedot untuk mengaji PNS. Yang tidak kalah penting mahasiswa juga menyoroti masalah pendidikan yang ternyata masih sangat mahal.
Sebelum menduduki kantor dewan, mahasiswa sempat melakukan longmarch mengelilingi bundaran alon-alon Trenggalek. Sekitar satu jam lamanya mahasiswa melakukan orasi di depan gedung dewan bersamaan dengan agenda rapat paripura yang terbengkalai hingga beberapa jam lamanya. Usai melakukan orasi, massa langsung ditemui sejumlah anggota dewan.
Kepada mahasiswa sejumlah anggota dewan berjanji jikalau pihaknya akan berusaha tranparan soal APBD. Namun jawaban tersebut tak lantas membuat mahasiswa puas. Mereka ke pendopo Kabupaten Trenggalek. Sayang mahasiswa gagal menemui bupati. Terpaksa mahasiswa hanya melakukan orasi dan menempel sejumlah tulisan berisi tuntutan. Dibawah pengawalan ketat ratusan personil kepolisian, mahasiswa sekitar pukul 13.00 membubarkan diri setelah ditemui Wakil Bupati Kholiq dirumah dinasnya. fals yudistira
0 komentar:
Posting Komentar