Menjelang tahun baru 2013 ini, kepadatan arus kendaraan di Jl Kalianak dan Margomulyo, Surabaya, semakin sesak hingga menjadi sorotan berbagai pihak. Jalan raya propinsi yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Perak, jalan Tol dan Pergudangan Margomulyo ini oleh masyarakat sering dijuluki `Jalur Tengkorak` lantaran angka kecelakaan di kawasan ini cukup tinggi.
Menyikapi persoalan ini, pihak Kepolisian, organda, Dishub Propinsi maupun Kota hingga Pemerintah Pusat tidak henti-hentinya memutar otak mencari solusi guna mengurai kekusutan dijalur `mematikan` ini.
Kapolres Pelabuhan (KP3) Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anom Wibowo, Jumat (28/12/2012) mengatakan, untuk mengurai kemacetan di Jl Kalianak dan Jl Margomulyo tidak gampang, karena memerlukan proses, waktu, masukan dari masyarakat serta butuh simulasi.
Untuk itu, jajaran Polres KP3 sudah menyusun langkah-langkah solusi yang berupa simulasi jalur dan rekayasa agar keruwetan lalu lintas di sepanjang jalan raya Kalianak-Margomulyo bisa terurai. “Rekayasa itu bisa berupa, pengalihan jalur, pemasangan rambu rambu lalulitas dan sebagainya,” jelas AKBP Anom Wibowo.
Ditambahkan, untuk melakukan simulasi dan rekayasa-pun bisa menimbulkan dampak positif dan negatif, karena ada sisi jalur yang diputuskan karena alasan prioritas. Untuk itu, simulasinya bisa berubah-ubah hingga ditemukan keputusan yang paling baik.
Terkait dari semua itu, tidak dipungkiri sarana dan prasarana jalan juga sangat berpengaruh terhadap kesesakan di jalur Kalianak Margomulyo ini.
“Jembatan yang belum selesai dibangun, kelayakan kendaraam yang lewat, jalan-jalan yang tidak rata dapat membuat pengendara memperlambat kecepatan, hingga terjadi simpul penumpukan arus lalulintas.
“Apalagi, di kanan-kiri jalan Kalianak juga banyak berjejer pedagang kaki lima dan memakai trotoar jalan, hingga badan jalan nampak sempit dan tidak rapi,” imbuh Anom.@pras/LICOM
0 komentar:
Posting Komentar