Surabaya - Meski rencana pemindahan trayek bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP) dari Terminal Purabaya (Bungurasih) ke Terminal Tambak Oso Wilangun (TOW) sudah didengungkan sejak tahun lalu, namun sampai sekarang Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya nampaknya belum mampu merealisasikan.
Hal ini mendapat reaksi dari awak bus AKAP dengan menolak masuk terminal TOW. Artinya, dalam mengangkut dan menurunkan penumpang, akan dilakukan di luar terminal.
“Aksi ini kita lakukan sampai Dishub mampu merealisasikan rencana pemindahan seluruh trayek bus AKAP jurusan Pantura ke Terminal TOW. Padalah keputusan itu sudah satu tahun tapi belum dilaksanakan. Ini yang membuat kita menganggap Dishub tidak mampu melakukan tugasnya,” ungkap Supari, Koordinator awak AKAP, Jumat (8/2/2013).
Dijelaskannya, sejak sejak 1 Mei 2012 sampai sekarang belum ada satupun bus AKAP Pantura yang masuk ke TOW. Padahal seharusnya mereka masuk ke TOW sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan. “Aksi ini kita lakukan sejak Senin kemarin dan akan berakhir sampai Dishub mampu melaksanakannya. Kalau memang tidak mampu ya tugasnya dialihkan ke instansi lain saja,” ancamnya.
Menurutnya, Senin (4/2) kemarin para awak bus melakukan protes lagi ke Dishub, karena sampai sekarang tidak ada kejelasan mengenai tuntutan para sopir bus kota jurusan TOW-Purabaya. “Kami berharap Dishub mengambil langkah tegas untuk segera menertibkan trayek. Kalau tak ada upaya penertiban, sopir-sopir beranggapan, Dishub sudah tidak mampu lagi menangani trayek, dan sebaiknya tugas dan kewenangan ini dialihkan ke instansi lain saja,” ujar Supari.
Sekedar diketahui, pihak Dishub Jatim akan memasukkan 500 armada bus AKAP dari Terminal Bungurasih ke TOW secara bertahap. Tahap pertama akan dimasukkan 250 armada, namun beberapa persyaratan adalah Pemkot Surabaya melalui Dishub harus melengkapi fasilitas di TOW. Mulai tempat parkir bus, loket dan infrastruktur lainnya.licom
0 komentar:
Posting Komentar