728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Senin, 04 Februari 2013

Kasus Century "Dimakan Sapi"


Jakarta -Sepekan lalu, jagad politik di Indonesia dihebohkan oleh penangkapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi digelandang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran dituding terlibat korupsi impor daging sapi.
Berbagai spekulasi bermunculan atas penangkapan tersebut. Pengurus baru PKS yang dikomandani Anis Matta menganggap penangkapan tersebut sebagai upaya mengkerdilkan PKS menjelang Pemilu 2014. Sementara KPK meyakini Luthfi benar-benar terlibat korupsi sapi, sehingga statusnya dinaikkan menjadi tersangka.
Namun bagi beberapa pengamat hukum, ada persoalan lain dengan melesatnya kasus korupsi sapi. Jika belakangan media disiukkan dengan kasus korupsi baru yang melibatkan pucuk pimpinan partai PKS, maka kasus Century yang ditangani KPK sejak bertahun-tahun lalu perlahan mulai pudar. Tak heran bila kasus sapi kali ini dicurigai sebagai upauya pengalihan isu.
KPK dinilai terus mereproduksi cerita baru dengan membongkar korupsi anyar, seperti kasus impor daging sapi dan lainnya. Akibatnya, skandal Century Rp6,7 triliun kian tak terendus media.
Berbagai kalangan khawatir bahwa Centurygate bakal tidak tuntas, atau bahkan dilupakan KPK, sehingga publik pun lupa. “Partai koalisi (Golkar, PAN, PPP, PKS dan PKB) telah tersandera rezim SBY-Boediono dengan skandal rekayasa bailout Bank Century,” ujar Adhie M Massardi dari Gerakan Indonesia Bersih. Adhie mendesak PKS dan parpol lain keluar dati Setgab Koalisi yang jelas bau sangit korupsi Century.
Pada saat yang sama, Centurygate harusnya diproses KPK sampai tuntas. Sebab kasus korupsi sapi tidaklah seberapa dibandingkan Centurygate yang membobol uang rakyat Rp6,7 triliun. “Saya minta lanjutkan dan tuntaskan proses politik (dan hukum) skandal rekayasa bailout Bank Century, Hambalang dan korupsi-korupsi besar lainnya yang dilakukan rezim ini,” kata Adhie lagi.
Para analis menilai, KPK tidak tegas memberantas korupsi serta gagal mencegah maraknya kasus korupsi dan suap yang menyeret sejumlah anggota parlemen, pejabat negara, elite parpol maupun kalangan swasta. “KPK tidak tegas,” kata pengamat politik Teguh Santosa dari UIN Jakarta.
Karena tidak tegas memberantas korupsi secara menyeluruh ,maka mega skandal Bank Century tidak jelas arahnya. Akibatnya banyak penyelenggara negara, tidak sungkan untuk bermain api, terlibat suap, korupsi dan perbuatan nista lainnya.
Dikatakan teguh, munculnya kasus korupsi baru yang diungkap KPK, lebih menonjolkan kuatnya kepentingan politik yang bermain. Kasus-kasus baru sengaja di-blow up agar kasus korupsi lama, yang berbobot besar, dilupakan publik. ‘’KPK bak peternakan kasus saja. Luncurkan kasus, kemudian disembelih sampai berdarah-darah. Agar kasus lama dilupakan orang,’’ ungkapnya.
Soal kasus suap daging impor yang menyeret eks Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, diakuinya, cukup mengejutkan publik. Masyarakat dibuat bingung dengan sikap KPK yang tebang pilih. Luthfi yang tidak sampai sehari ditetapkan tersangka langsung diseret ke tahanan. Sementara, eks Menpora Andi Mallarangeng yang sudah berbulan-bulan menjadi tersangka masih bebas berkeliaran.
Alhasil, muncul dua kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda. Pertama, masyarakat yang tidak paham dengan PKS akan menilai KPK telah berbuat melabrak prosedur. Sedangkan kelompok kedua yang pro-PKS melihat adanya kejanggalan dalam penangangan kasus ini oleh KPK. ‘’Kita lihat saja, perkembangan ke depan seperti apa.” pungkasnya.
Kini publik menanti tuntasnya skandal Century, dan tidak terus-menerus menghadapi pengalihan isu dengan terbongkarnya korupsi baru. Pasca-korupsi impor daging sapi oleh elite PKS, KPK (secara hukum) dan DPR (secara politik) harus tetap menuntaskan skandal Century. dari berbagai sumber
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Kasus Century "Dimakan Sapi" Rating: 5 Reviewed By: Unknown