Pada event yang dilaksanakan di auditorium SMA Petra 1 tersebut, Risma begitu sapaan akrabnya berpesan kepada para pendidik agar fokus mendidik para siswa-siswinya. “Mari kita fokus untuk mendidik anak-anak kita. Jika Bapak Ibu benar-benar mendidik anak kita, maka Bapak Ibu sudah memegang kunci surga", tutur Risma disambut tepuk tangan siswa.
Tak hanya itu, Risma juga sempat menyinggung soal larangan membawa HP bagi siswa-siswi. Menurutnya, larangan itu memang harusnya ditegakkan di sekolah-sekolah. Fakta yang ia temukan di lapangan, semua siswa dalam satu kelas yang ia temui membawa HP.
Selain itu, ia menemukan fakta yang mencengangkan bahwa hampir 30 persen dari sekelas siswa SD tersebut mempunyai video porno. “Ayo jujur, siapa yang yang di dalam HPnya ada video porno?”, tanya Risma pada anak-anak SD. Hampir 30 persen dari anak sekelas mengangkat tangan.
Namun, dibalik permasalahan itu, Risma mengingatkan lagi bahwa pendidik harus fokus mendidik siswa-siswinya. “Jika kita dibebani oleh kebijakan larangan HP, maka tujuan kita untuk menjadi barometer pendidikan nasional bisa saja gagal.
Maka saya mohon dengan sangat kepada Bapak Ibu, walaupun ada permasalahan itu, tetaplah fokus mendidik anak-anak”, tegasnya.
Risma juga berharap dengan adanya sosialisasi ini, Surabaya bisa menjadi barometer pendidikan nasional. “Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional bisa terwujud bila kita semua bekerja sama dalam mewujudkan itu”, kata Risma menambahkan.beritajatim
0 komentar:
Posting Komentar