Trenggalek - Salah satu cara demi meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek secara tegas melakukan penertiban rentenir di Pasar Subuh Surondakan dengan cara melakukan razia mendadak. Tim Gabungan diterjunkan langsung terdiri dari Asisten II Bupati, Koperindagtamben, Satpol PP, dan Kepolisian.
Sebelumnya upaya yang sama juga pernah dilakukan, namun para rentenir masih saja membandel. Mereka beroperasi dengan berkedok KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dibawah naungan salah satu Yayasan.
Pola yang mereka lakukan adalah memberikan pinjaman modal dengan jaminan KTP saja. Akan tetapi bunga pinjaman modal yang dibebankan nasabah begitu sangat mencekik, yakni rata rata minimal 10-30 persen.
Dalam razia itu berhasil diamankan tujuh orang rentenir, yaitu Susi Marlina warga Wonocoyo Pogalan, Roy Turni , Dina Marlina Surondakan, Koloria BR Sihaloho Karangsoko, Saur Parulian Jatiprahu, Melda Niarti, dan Dianti Malau warga Ngares. Ketujuh renternir itu terjaring setelah terbukti memberikan pinjaman pribadi dan ada yang juga dibawah naungan Yayasan Purwito Samudra(Yapusa).
Terkait hal itu, Kepala Dinas Koperindagtamben, Moch. Siswanto kepada Wartasurya.com mengatakan, penertiban ini berdasar atas perintah Bupati Trenggalek yang banyak menerima keluhan masyarakat.
"Ketujuh orang itu telah melanggar UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian dan UU nomor 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro yang telah diberlakukan pada februari 2016 ini" tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasetya melalui Kasubag Humas Iptu Adit Suparno membenarkan, adanya penertiban "Lintah darat" dipasar subuh Surondakan. Saat ini kasusnya tengah dilakukan pengembangan. (f4)
Foto : Suasana aktivitas dipasar Subuh Kelurahan Surondakan Trenggalek
Reporter : Fals Yudhistira
0 komentar:
Posting Komentar